Pulau Gag Miliki Cadangan Nikel Berlimpah

TAMBANG NIKEL: Jalan menuju lahan pertambangan nikel di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, Sabtu (7/6/2025). FOTO: ANTARA/PUTU INDAH SAVITRI --

Kilau Nikel di Pelukan Raja Ampat

Praktik-praktik pertambangan harus selalu memerhatikan dampak terhadap lingkungannya dan mengetahui kapan harus berhenti. Begitu pula pertambangan nikel di Raja Ampat.

---

TAGAR ‘Save Raja Ampat’ mengungkap daya tarik lain yang dimiliki oleh Raja Ampat. Daya tarik itu disuguhkan bukan untuk merayu turis menikmati kilau laut, melainkan merayu penambang untuk menikmati kilau nikel.

Naif bila seseorang memercayai bahwa kegiatan tambang tidak menimbulkan kerusakan, meski perusahaan melabeli aktivitasnya dengan kata-kata "tambang ramah lingkungan".

Merusak adalah sifat dari segala bentuk pertambangan: meniadakan apa pun yang bercokol di atas tanah untuk dikeruk dan diboyong isi perut buminya, termasuk melibas habis pepohonan hijau yang biasa memanjakan mata siapa pun yang bertandang.

BACA JUGA:Raja Ampat Menjadi Sorotan Dunia, Pariwisata Berkelanjutan Jadi Fokus Utama

BACA JUGA:Praktik Sasi oleh Perempuan Raja Ampat yang Lebih dari Menjaga Laut

Berangkat dari kesadaran itu, serta ketidakrelaan Raja Ampat yang begitu permai berubah wujud menjadi lahan tambang, penolakan aktivitas tambang di Raja Ampat meroket dan ramai diperbincangkan di media sosial.

PT GAG Nikel menuai atensi melebihi empat perusahaan lainnya, seperti PT Anugerah Surya Pratama (ASP) dengan izin operasi produksi sejak tahun 2013; PT Mulia Raymond Perkasa (MRP) dengan IUP diterbitkan pada tahun 2013; PT Kawei Sejahtera Mining (KSM) dengan IUP diterbitkan pada tahun 2013; dan PT Nurham dengan IUP diterbitkan pada tahun 2025.

Sebagaimana nama perusahaan tersebut, GAG Nikel mengelola pertambangan nikel di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat, dengan izin operasi produksi sejak tahun 2017.

Pulau Gag

Bukit rimba dengan hamparan laut biru menyambut begitu hangat kala tiba di Pulau Gag. Suasana kian menenangkan ketika kicauan burung dengan sopan mampir ke telinga; tanpa bising kendaraan yang berlalu-lalang, tanpa klakson yang saling bersahut-sahutan.

Yang tidak selaras dengan suasana tersebut ialah kapal-kapal pengangkut nikel yang terparkir tak jauh dari pelabuhan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan