BP Haji Temukan Indikasi Pungli Kepada Jamaah Safari Wukuf

Jamaah berada di bus Safari Wukuf Khusus Lansia. ANTARA/HO-MCH 2025--
MAKKAH, JAMBIEKSPRES.CO-Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) menemukan indikasi adanya dugaan pungutan liar (pungli) Safari Wukuf yang menurut penuturan jamaah dilakukan oleh oknum kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) yang bukan merupakan petugas haji resmi pemerintah.
"Kami akan melakukan proses tabayun atau klarifikasi kepada pihak-pihak terkait terlebih dahulu untuk memvalidasi pernyataan dari jamaah tersebut," ujar Tenaga Ahli BP Haji Rachmat Tri Fahmi di Makkah, Selasa.
Layanan Safari Wukuf Lansia merupakan fasilitas khusus yang disediakan secara gratis oleh pemerintah. Safari Wukuf ini memungkinkan jamaah yang tidak mampu secara fisik tetap dapat menjalankan rukun haji, khususnya wukuf di Arafah, dengan difasilitasi armada bus.
Jamaah dibawa dari hotel transit menuju Padang Arafah pada waktu yang telah ditentukan dengan pendampingan tenaga medis dan petugas haji.
BACA JUGA:Dua Juta Jamaah Lanjutkan Ibadah Haji Saat Idul Adha
BACA JUGA:Jemaah Haji Asal Jambi Wafat Bertambah, Total Sembilan Orang Meninggal di Tanah Suci
Fahmi mengatakan, proses konfirmasi ini penting guna memastikan keakuratan informasi sebelum pengambilan tindakan lebih lanjut.
Program Safari Wukuf Lansia sendiri telah berlangsung sejak 2023, dan kini memasuki tahun ketiga pelaksanaan. Layanan ini diperuntukkan bagi jamaah lanjut usia, berisiko tinggi secara medis, serta yang berada dalam kondisi kesehatan mengkhawatirkan.
Fahmi menekankan bahwa praktik pungutan dalam bentuk apa pun terhadap layanan ini merupakan pelanggaran serius yang mencoreng semangat kolektif dalam penyelenggaraan ibadah haji yang berintegritas.
"Kami berkomitmen menyelenggarakan pelayanan haji yang akuntabel, transparan dan prima. Terhadap oknum yang mencoreng amanah ini, kami akan bertindak tegas," kata dia.
BP Haji juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh petugas Satgas Safari Wukuf Lansia yang telah bekerja dengan penuh dedikasi selama musim haji 2025.
"Kami menilai para petugas telah menjalankan tugas secara profesional dan menunjukkan integritas dalam melayani jamaah di lapangan," kata dia.
Sebagai langkah strategis ke depan, BP Haji akan mengevaluasi terhadap penyelenggaraan haji 2025. Evaluasi ini akan menjadi fondasi penting dalam mempersiapkan penyelenggaraan haji 2026, yang sepenuhnya berada di bawah kewenangan BP Haji.
"Evaluasi terhadap tata kelola, pengawasan, dan sistem pelayanan akan menjadi bekal penting bagi kami untuk memperkuat sistem penyelenggaraan haji tahun mendatang," ujar Fahmi.