Kebun Sawit Warga Rusak, DPRD Desak BKSDA Jambi Bertindak
Kebun Sawit yang ada di Desa Muara Danau, Kelurahan Lubuk Kambing dan daerah sekitarnya, di rusak gajah.--
KUALATUNGKAL, JAMBIEKSPRES.CO– Konflik antara manusia dan satwa liar kembali terjadi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Tiga ekor gajah liar dilaporkan merusak kebun sawit milik warga di Desa Muara Danau, Kelurahan Lubuk Kambing, dan sekitarnya.
Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD Tanjung Jabung Barat, Yetno, mendesak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi segera mengambil tindakan konkret.
“Konflik antara manusia dan gajah ini sudah berlangsung cukup lama, namun hingga kini belum ada solusi yang jelas. Warga semakin resah karena kebun sawit mereka terus dirusak,” ujar Yetno, Senin (17/6).
Ia menambahkan, meskipun sejauh ini kerusakan hanya terjadi di kebun sawit, masyarakat mulai merasa khawatir gajah akan memasuki permukiman.
"Baru kebun sawit yang terdampak, namun kekhawatiran masyarakat makin tinggi. Jangan sampai ada korban jiwa," katanya.
Yetno juga menyoroti belum adanya respons serius dari pihak BKSDA Jambi, meskipun laporan telah disampaikan oleh pemerintah kecamatan dan desa setempat.
“Gajah-gajah ini terus berpindah-pindah dan tidak berada dalam satu titik. Keberadaan mereka di wilayah ini sudah hampir satu tahun,” jelas politikus Partai NasDem itu.
Menurut informasi sementara, gajah-gajah tersebut diduga berasal dari kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat yang memang berbatasan langsung dengan wilayah Tebo dan Tanjung Jabung Barat. Kawasan tersebut diyakini menjadi jalur lintasan gajah liar.
“Laporan sudah kami sampaikan ke BKSDA Jambi. Kami berharap pemerintah segera memberikan solusi konkret agar konflik ini tidak berlarut-larut,” tutupnya. (*)