Strategi Baru Kemenag Hadapi Pengangguran Lulusan Perguruan Tinggi

Peluncuran Program PRIMA Magang PTKI di Jakarta--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam meluncurkan Program PRIMA Magang bagi mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) sebagai langkah konkret dalam menghadapi tingginya angka pengangguran lulusan perguruan tinggi.

Program ini dirancang untuk memperkuat keterampilan mahasiswa, terutama di bidang keterampilan non-teknis (soft skill) dan mikro (micro skill), yang selama ini belum banyak dikembangkan secara sistematis dalam lingkungan pendidikan tinggi keagamaan.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof. Amien Suyitno, menyatakan bahwa dunia kerja saat ini mengalami perubahan besar yang membutuhkan adaptasi cepat dari para pencari kerja, termasuk lulusan PTKI.

Menurutnya, tidak cukup bagi mahasiswa hanya mengandalkan gelar akademik tanpa dibarengi dengan kemampuan untuk berinovasi, bekerja sama, serta memahami dinamika industri yang terus berkembang.

Ia menambahkan bahwa PRIMA Magang dirancang sebagai ekosistem pembelajaran yang menyeluruh—dimulai dari pelatihan dasar, pengalaman kerja nyata di industri, hingga pendampingan dari mentor profesional.
Program PRIMA Magang terdiri dari tiga tahap utama. Pertama adalah pre-internship and bootcamp yang mencakup pelatihan dasar seperti etos kerja, literasi digital, penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam dunia kerja, serta psikotes untuk pemetaan potensi mahasiswa.

Tahap kedua adalah pelaksanaan magang di perusahaan mitra industri, baik yang bersifat umum maupun berbasis proyek, dengan durasi antara dua hingga sepuluh bulan.

Selama magang, mahasiswa akan bekerja langsung di lingkungan kerja profesional dan menjalani proses pembelajaran praktis yang relevan.

Tahap ketiga adalah mentorship and monitoring, di mana setiap peserta akan mendapatkan bimbingan dari praktisi industri serta dosen pembimbing dari kampus, dengan sistem evaluasi berbasis digital yang transparan dan dilakukan secara real-time.
Amien menegaskan bahwa program ini bukan hanya ditujukan untuk membantu mahasiswa memperoleh pengalaman kerja, tetapi juga sebagai jalan untuk membentuk karakter kerja, mendorong kreativitas, dan menciptakan peluang penghasilan tambahan bagi mahasiswa.

Ia menyebut bahwa dengan adanya pelatihan dan magang yang relevan, mahasiswa PTKI akan lebih siap menghadapi dunia kerja, dan pada saat yang sama mampu menciptakan nilai ekonomi baru yang tidak bergantung pada satu sumber penghasilan saja.
Hingga pertengahan Juni 2025, sebanyak lebih dari 70 mitra industri telah bergabung dalam Program PRIMA Magang. Program ini kini telah menyediakan 1.615 posisi magang yang tersebar di 26 provinsi dan 328 kabupaten/kota.

Lebih dari 160 PTKI telah ikut serta dalam program ini, dan tercatat sedikitnya 350 mahasiswa telah mendaftarkan diri sebagai peserta. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah seiring meningkatnya minat dari berbagai kalangan terhadap program tersebut.
Amien juga menyampaikan bahwa ke depan, Kementerian Agama akan terus mendorong digitalisasi layanan ketenagakerjaan dan transparansi dalam proses rekrutmen, agar tercipta iklim kerja yang adil dan kompetitif.

Ia menilai perlu adanya sinergi yang kuat antara dunia pendidikan dan dunia industri untuk menciptakan keterhubungan yang sehat dan saling menguntungkan.

Menurutnya, pendekatan dua arah ini penting untuk memastikan bahwa lulusan perguruan tinggi mampu menjawab tantangan zaman dan tidak tertinggal oleh perubahan teknologi dan ekonomi.
Ia berharap program PRIMA Magang dapat menjadi katalis dalam transformasi pendidikan tinggi Islam di Indonesia, sehingga lulusan PTKI tidak hanya siap kerja tetapi juga mampu menjadi penggerak perubahan di masyarakat.

Lulusan PTKI, katanya, harus bisa menjadi pelaku utama dalam membangun peradaban—baik sebagai profesional, inovator, maupun wirausahawan.

Oleh karena itu, Kemenag akan terus berupaya memperluas jangkauan program ini, memperkuat kemitraan, dan memastikan bahwa seluruh mahasiswa PTKI memiliki akses yang setara untuk tumbuh dan berkembang dalam dunia kerja yang semakin kompetitif. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan