Baca Koran Jambi Ekspres Online

Komisi X DPR Tekankan Keberlanjutan Program Sekolah Rakyat

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani di Kompleks Parlemen--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO– Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani menekankan pentingnya keberlanjutan program Sekolah Rakyat bagi lulusan jenjang SD, SMP, dan SMA, agar dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi atau siap memasuki dunia kerja.

“Yang penting adalah keberlanjutannya. Pemerintah harus mulai memikirkan, setelah mereka selesai dari Sekolah Rakyat, apakah dipersiapkan untuk melanjutkan kuliah atau untuk dunia kerja. Itu penting,” ujar Lalu di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (15/7).

Pernyataan tersebut disampaikan Lalu menyusul dimulainya kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) secara serentak di 63 titik Sekolah Rakyat seluruh Indonesia pada Senin (14/7). Sebanyak 37 titik lainnya dijadwalkan memulai MPLS pada akhir Juli 2025.

Menurut Lalu, kesinambungan program tersebut penting untuk mewujudkan tujuan utama Sekolah Rakyat, yakni memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan.

“Cita-cita Presiden Prabowo sangat mulia. Beliau tidak ingin anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem mewarisi kemiskinan dari orang tuanya. Sekolah Rakyat harus mampu menjembatani mereka ke masa depan yang lebih baik,” ujarnya.

Ia juga menyoroti pentingnya pelaksanaan program sesuai dengan rencana induk (masterplan), termasuk prosedur rekrutmen siswa dan tenaga pendidik agar tepat sasaran.

“Kalau segala sesuatunya dilaksanakan sesuai masterplan, saya yakin Sekolah Rakyat ini bisa jadi solusi strategis untuk mengurangi angka kemiskinan,” kata Lalu.

Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan berasrama yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto, ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem berdasarkan Desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Sekolah ini bersifat gratis dan tersedia dari jenjang SD hingga SMA.

Seluruh siswa mengikuti pelajaran formal pada siang hari dan pendidikan karakter pada malam hari.

Kurikulumnya mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan, kepemimpinan, dan keterampilan hidup.

Sistem pembelajaran juga mengadopsi platform digital berbasis Learning Management System agar menjangkau siswa di wilayah terpencil yang selama ini sulit mengakses pendidikan berkualitas. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan