Baca Koran Jambi Ekspres Online

Kemendikdasmen Gandeng Mitra Percepat Program Wajib Belajar 13 Tahun

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti --

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO– Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bersama sejumlah mitra strategis menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) untuk mempercepat pelaksanaan program wajib belajar 13 tahun yang menjadi prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikdasmen, Gogot Suharwoto, menyatakan pihaknya sejak awal 2025 telah aktif menjalin koordinasi dengan berbagai organisasi mitra untuk memperkuat implementasi program tersebut.

“Ditjen PAUD Dikdasmen senantiasa terbuka terhadap kolaborasi. Hanya dengan gotong royong, pendidikan bermutu untuk semua bisa benar-benar diwujudkan,” ujar Gogot dalam keterangan di Jakarta, Selasa (19/8).

Beberapa mitra yang terlibat antara lain LP Ma’arif NU, UNICEF, INOVASI, PP Muhammadiyah, PP Aisyiyah, Majelis Pendidikan Kristen Indonesia (MPKI), Majelis Nasional Pendidikan Katolik (MNPK), serta Save the Children.

Mereka berkomitmen mendukung percepatan berbagai program prioritas, seperti revitalisasi sekolah, digitalisasi pembelajaran, penguatan karakter, pemberian makanan bergizi gratis (MBG), hingga penjaminan mutu pendidikan.

Gogot menjelaskan, hasil kolaborasi ini telah dituangkan dalam RTL yang disusun bersama pada Juni 2025.

Salah satu inisiatif utamanya adalah pelaksanaan program wajib belajar satu tahun pra-sekolah yang diusung oleh Muslimat NU, PP Aisyiyah, Badan Koordinasi Pendidikan Buddhis Indonesia, dan MPKI. Program ini juga mencakup promosi transisi dari PAUD ke SD yang menyenangkan.

Selain itu, sejumlah lembaga mitra turut mendukung peningkatan kapasitas digital satuan pendidikan melalui pelatihan koding dan kecerdasan artifisial bagi sekolah penerima Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) Kinerja.

Sementara Save the Children, INOVASI, dan UNICEF menginisiasi program pembentukan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan menggembirakan, sejalan dengan agenda penguatan karakter peserta didik.

Sebagai tindak lanjut, Kemendikdasmen melalui Ditjen PAUD Dikdasmen akan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan mitra pendidikan terkait layanan pendidikan bermutu yang inklusif.

“Selanjutnya, mitra akan mendapatkan bimbingan teknis dari direktorat teknis agar percepatan program prioritas berjalan efektif dan berkelanjutan,” tambah Gogot.

Ia menegaskan, kolaborasi ini menjadi bagian dari komitmen Kemendikdasmen untuk membangun sistem pendidikan nasional yang berkeadilan, adaptif, dan mampu menghasilkan generasi unggul di masa depan. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan