Baca Koran Jambi Ekspres Online

Dana Fisik PUPR Sarolangun Berkurang Rp69 Miliar akibat Efisiensi Anggaran

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Sarolangun, Arief Hamdani--

SAROLANGUN, JAMBIEKSPRES.CO– Pemerintah Kabupaten Sarolangun tetap berkomitmen melanjutkan pembangunan infrastruktur meskipun mengalami pemangkasan anggaran secara signifikan pada tahun 2025.

Efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah berdampak pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), yang mengalami pemotongan dana sebesar Rp69 miliar dari alokasi semula.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Sarolangun, Arief Hamdani, menjelaskan bahwa pada tahun 2025, pihaknya hanya menerima anggaran sebesar Rp66 miliar, atau turun hampir 51 persen dari total anggaran tahun sebelumnya yang mencapai Rp135 miliar.

Penurunan ini memaksa pihaknya melakukan penyesuaian terhadap jumlah dan skema proyek yang dapat dilaksanakan.

“Iya, imbas efisiensi anggaran oleh pemerintah membuat kita harus berpikir keras bagaimana pembangunan infrastruktur di Sarolangun bisa tetap berjalan,” ujar Arief di Sarolangun, Sabtu (30/8).

Dengan keterbatasan dana tersebut, Dinas PUPR hanya mampu mengakomodasi sebagian kecil dari rencana kerja yang telah disusun.

Beberapa kegiatan dilakukan melalui mekanisme swakelola, sedangkan proyek yang ditenderkan jumlahnya sangat terbatas, yakni hanya empat paket.

Untuk bidang Bina Marga (BM), hanya tersedia tiga paket tender, yaitu peningkatan jalan Kasiro–Pekan Gedang (Batang Asai) dengan anggaran Rp1,4 miliar, rekonstruksi jalan Lubuk Kepayang–Kasang Melintang (Paruh) sebesar Rp3,6 miliar, dan peningkatan jalan Lubuk Resam–Simpang Lintas Desa Panti dengan alokasi Rp3,2 miliar. Selain tender, terdapat 25 paket penunjukan langsung (PL) di bidang ini.

Sementara itu, di bidang Cipta Karya (CK), hanya terdapat satu paket tender, yakni pembangunan drainase tertutup dari Simpang Lampu Merah menuju Desa Lidung dengan anggaran sebesar Rp600 juta.

Bidang ini juga memiliki 14 paket proyek yang dilakukan melalui skema PL.

Untuk bidang Sumber Daya Air (SDA), tidak terdapat proyek yang ditenderkan. Semua kegiatan dilaksanakan melalui penunjukan langsung, dengan total tiga paket pekerjaan.

“Untuk di BM ada tiga paket tender dan 25 PL, di CK ada satu tender dan 14 PL, dan di SDA tiga paket PL,” jelas Arief Hamdani.

Ia menambahkan, meskipun jumlah paket pekerjaan dan total nilai proyek mengalami penurunan drastis, namun pihaknya memastikan seluruh pekerjaan fisik yang telah direncanakan akan tetap berjalan dan diselesaikan tepat waktu sesuai dengan jadwal tahun anggaran 2025.

“Walaupun dalam kondisi efisiensi, kami tetap memastikan pembangunan fisik di Kabupaten Sarolangun berjalan dengan baik dan tidak berhenti,” pungkas Arief. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan