Forum Nasional Pesantren Digelar, Bahas Transformasi Pendidikan Islam di Era Digital
Sekretaris Jenderal Gernas Ayo Mondok, M. Zahrul Azhar As’ad--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO– Para tokoh pesantren dari seluruh penjuru Indonesia akan berkumpul dalam sebuah forum nasional di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, Jakarta Barat, pada 17–18 September mendatang.
Acara ini menjadi momentum penting untuk mendiskusikan arah dan strategi pendidikan pesantren dalam menghadapi tantangan zaman.
Pertemuan ini difasilitasi oleh Gerakan Nasional Ayo Mondok (Gernas AM), sebuah inisiatif yang digagas oleh kalangan pesantren untuk memperkuat peran lembaga pendidikan berbasis Islam dalam pembangunan bangsa.
"Lebih dari 100 tokoh pesantren dari tingkat pusat hingga daerah akan hadir untuk menyusun peta jalan pendidikan pesantren ke depan," ujar M. Zahrul Azhar As’ad, Sekretaris Jenderal Gernas AM, dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (3/9).
Menurut Zahrul, agenda utama dalam forum ini adalah menyusun program strategis yang responsif terhadap isu-isu aktual, mulai dari perkembangan teknologi digital hingga meningkatnya tuntutan terhadap akuntabilitas lembaga pendidikan.
"Pesantren menghadapi era baru yang membutuhkan pendekatan baru pula. Kita tidak bisa hanya berjalan dengan cara lama," kata tokoh yang akrab disapa Gus Hans ini.
Indonesia saat ini memiliki lebih dari 39 ribu pesantren, yang menurutnya merupakan kekuatan besar dalam ekosistem pendidikan nasional.
Namun, potensi ini akan menjadi sia-sia jika tidak dikelola secara terstruktur dan berorientasi masa depan.
Rapat kerja perdana ini juga akan membahas strategi komunikasi publik untuk memperkuat citra pesantren di mata masyarakat, menyusul berbagai tantangan sosial dan persepsi negatif yang muncul dalam beberapa waktu terakhir.
"Kita ingin pesantren tidak hanya dikenal sebagai tempat belajar agama, tapi juga sebagai pusat pengembangan karakter dan kepemimpinan generasi muda," ujar Gus Hans, yang juga pengasuh Ponpes Queen Al Azhar Darul Ulum, Jombang.
Acara pembukaan dijadwalkan akan dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, dan dihadiri sekitar 350 tamu undangan dari berbagai elemen masyarakat.
Lebih jauh, Gernas Ayo Mondok juga menegaskan komitmennya untuk mendorong peran santri agar tak sekadar menjadi pelengkap, tetapi turut berkontribusi aktif sebagai penggerak perubahan di masyarakat.
"Kita yakin bahwa jika nilai-nilai luhur pesantren dipadukan dengan kompetensi profesional dan intelektual, maka bangsa ini akan memiliki generasi yang tidak hanya cerdas, tapi juga berintegritas tinggi," pungkas Gus Hans. (*)