Ekonomi Jambi Tumbuh 4,86 Persen

--

Dukung Kinerja APBN Bulan September 

JAMBI - Kinerja baik perekonomian level regional Provinsi Jambi mengalami pertumbuhan sebesar 4,86% (yoy) dan sebesar 4,81% (qtq). Apabila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Kawasan Sumatera dan Ekonomi Nasional (4,90%), pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi secara (yoy) sedikit lebih tinggi. Disisi lain, perekonomian Jambi memberikankontribusi 6,52% dari total perekonomian kawasan Sumatera yang sudah lebih tinggi dibandingkan kondisi pra-pandemi. 

Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Jambi, Burhani AS melalui siaran rilisnya mengatakan, realisasi pendapatan negara mencapai Rp6.028,77 miliar atau tumbuh 8,78% dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun 2022. Pertumbuhan pendapatan terbesar disumbang dari sisi penerimaan perpajakan, yakni Pajak Pertumbuhan Nilai (PPN) yang tumbuh sebesar Rp667,56 miliar atau 33,71%. 

“Akan tetapi, pertumbuhan pendapatan tersebut lebih kecil dibanding pertumbuhan bulan-bulan sebelumnya dikarenakan adanya penurunan harga komoditi baik dari batubara dan pinang serta menurunnya permintaan produk CPO dan turunannya,” sebutnya.

Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp684,00 miliar atau tumbuh 12,16% dari realisasi tahun 2022. PNBP Lainnya terealisasi sebesar Rp34,32 miliar s.d. 30 September 2023. Capaian ini meningkat sebesar Rp7,2 miliar atau tumbuh 26,81% dibandingkan September tahun lalu dan mencatatkan realisasi tertinggi dalam lima tahun terakhir. Peningkatan terbesar terjadi pada Pendapatan Layanan Survey dan Pemetaan pada BPS serta Pendapatan Penjualan Barang Rampasan/Hasil Sitaan yang telah diputuskan atau ditetapkan pengadilan. Pendapatan PNBP Lainnya di bulan September juga disumbang oleh 1PNBP Kendaraan seperti Penerbitan STNK, BPKP dan TNKB; 2PNBP Pelayanan Pertanahan; dan 3PNBP Jasa Kepelabuhan.

Capaian realisasi penerimaan didukung oleh pelaksanaan belanja pemerintah pusat yang cukup optimal. Realisasi belanja negara s.d. bulan September 2023 mencapai Rp15.020,73 miliar dengan realisasi Belanja Pemerintah Pusat/KL Regional mencapai Rp5.206,86 miliar atau tumbuh 25,73% dari realisasi tahun 2022. Terjadi peningkatan pada empat komponen belanja yakni belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, maupun belanja bantuan sosial.

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi dari tahun 2018 hingga Semester I 2023 mengalami fluktuasi. Pada masa sebelum pandemi Covid-19, yakni tahun 2019, pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan begitu juga dengan ketimpangan fiskal vertikal yang terus mengalami penurunan. Akan tetapi, pada masa pandemi Covid-19, hampir seluruh Kabupaten/Kota mengalami kesulitan baik dalam meningkatkan aktivitas ekonomi, ekspor, hingga ketimpangan fiskal juga merangkak naik. “Dari sisi indikator inflasi gabungan Provinsi Jambi bulan September 2023 berada di angka 0,41% (mtm) dan 1,70% (yoy) berada di bawah inflasi nasional sebesar 2,28%. Tingkat inflasi bulanan September mengalami penuruan baik yoy, maupun mtm dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dipengaruhi adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh indeks harga pada tiga kelompok pengeluaran,” lanjut Burhani.

Neraca Perdagangan (NP) Jambi hingga September 2023 terdiri atas nilai devisa ekspor sebesar USD 919,60 Juta dan devisa impor sebesar USD 55,69 Juta. Kinerja impor dan ekspor sampai dengan September 2023 terus menunjukkan tren positif. Pada sisi ekspor, sektor Pertambangan dan Penggalian mengalami pertumbuhan positif tertinggi 13,65% (ytd) yaitu batu bara dan geragai crude oil. Sedangkan pada sisi impor, sektor Angkutan Laut Sungai dan Udara mengalami pertumbuhan positif impor tertinggi 628,64% (yoy) dengan kontribusi utama alat untuk kapal laut dan aksesorisnya.

Memasukipenghujung tahun 2023, APBNmasihterusberkomitmendalamperannyamendukung momentum pemulihan ekonomi dan melindungi kesejahteraan masyarakat. Dengan situasi global yang cukup dinamis dan menantang, aktivitas ekonomi Indonesia masih terjaga walaupun tetap harus mewaspadai dampak perlambatan ekonomi global dan eskalasi geopolitik. APBN sebagai motor penggerak sekaligus alat pengaman diharapkan dapat tetap solid menjaga stabilitas ekonomi, melindungi serta memberi manfaat bagi masyarakat. Perwakilan Kementerian Keuangan Jambi sebagai pengelola APBN di Provinsi Jambi akan terus berupaya untuk mengoptimalkan pelaksanaan APBN agar dampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat. (*/kar)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan