Baca Koran Jambi Ekspres Online

Kemendikdasmen Siapkan 'Relawan Pendidikan' Demi Selamatkan Anak-anak dari Jeratan Putus Sekolah

Ilustrasi anak-anak sekolah. --

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO– Ada angin segar bagi masa depan anak-anak Indonesia yang terpaksa berhenti sekolah.

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) tengah merancang sebuah gerakan nasional berbasis masyarakat: Relawan Pendidikan.

Tujuannya jelas—menemukan, memantau, dan mendampingi anak-anak yang tak lagi mengenyam bangku sekolah agar mereka bisa kembali menata masa depan lewat jalur pendidikan.
Langkah ini dijelaskan langsung oleh Biyanto, Staf Ahli Menteri Bidang Regulasi dan Hubungan Antar Lembaga Kemendikdasmen, dalam sebuah rapat bersama DPR RI dan sejumlah kementerian lainnya di Jakarta.
“Bukan hanya untuk mengawasi, tapi mereka juga akan mendeteksi lebih awal jika ada anak-anak yang sudah mulai bekerja di usia sekolah, termasuk yang menjadi PRT (pekerja rumah tangga),” jelas Biyanto.
Relawan ini nantinya akan bergerak di tengah masyarakat. Mereka akan menjadi mata dan telinga pemerintah dalam menjangkau anak-anak yang putus sekolah—yang mungkin selama ini luput dari sistem.

Namun tak berhenti di situ, mereka juga akan menjadi penghubung antara anak-anak ini dan berbagai program pendidikan, baik yang formal maupun non-formal.
“Harapannya, dengan kehadiran para relawan ini, anak-anak itu bisa ikut program pelatihan, sekolah paket, atau bahkan kembali ke sekolah formal,” tambahnya.
Data terakhir yang dikumpulkan dari sistem Dapodik per 30 November 2024 menunjukkan bahwa jumlah anak yang tidak lagi bersekolah masih tinggi.

Di tingkat sekolah dasar (SD) saja, ada lebih dari 38 ribu anak yang tercatat putus sekolah. Di jenjang SMP, jumlahnya mencapai 12.210 siswa, disusul SMA sebanyak 6.716, dan SMK sebanyak 9.391 siswa.
Angka ini menjadi alarm keras bahwa ada ketimpangan akses dan perlindungan pendidikan yang masih harus ditangani lebih serius.
Langkah Kemendikdasmen ini sejatinya bukan hanya soal regulasi. Ini adalah upaya membuka kembali harapan. Bahwa meski anak-anak itu sempat terhenti, jalan menuju ilmu dan masa depan tidak pernah benar-benar tertutup.
Melalui Relawan Pendidikan, negara mencoba hadir lebih dekat. Tidak hanya lewat kebijakan di atas kertas, tetapi lewat tangan-tangan warga yang peduli dan mau turun langsung ke lapangan. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan