Banjir Rob, Warga Tanjabtim Diimbau Waspada Serangan Buaya

Kondisi air sungai di Kecamatan Dendang yang sudah mulai meninggi hingga ke pemukiman, warga diminta waspada serangan buaya.--

MUARASABAK - Banjir rob atau air pasang tinggi yang biasanya terjadi disetiap akhir tahunnya saat ini tengah mengintai pemukiman warga yang berada di pinggiran Sungai Batanghari.

Tak terkecuali bagi warga di Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjabtim.


Saat ini debit air sungai sudah tampak mulai tinggi, bahkan sebagian pemukiman warga dan lahan perkebunan petani sudah ada yang terendam.

Untuk itu, warga diimbau untuk selalu waspada serangan predator air, seperti buaya.
Camat Dendang, Surya Aldian mengatakan, wilayah Kecamatan Dendang ini terkenal dengan habitat buayanya.

Maka dari itu, meningkatkan kewaspadaan saat beraktifitas didekat sungai saat air sedang pasang tinggi sangat lah penting, karena menyangkut dengan nyawa.

BACA JUGA:Banjir Landa Kerinci-Sungai Penuh Sebabkan Lumpuh, Terparah Sepanjang Sejarah

BACA JUGA:Tragis! Pengendara Motor Terseret Longsor dan Hanyut di Sungai Batang Merao Kerinci
"Memang sangat dikhawatirkan kalau sudah air pasang tinggi. Apalagi di Dendang ini banyak buayanya, jadi warga perlu berhati-hati jika air sudah naik," katanya.
Menurutnya, banjir rob ini bukan lah yang pertama kali terjadi.

Ini adalah banjir musiman yang terjadi disetiap akhir tahun sampai dengan diawal tahun baru.

Untuk di Kecamatan Dendang sendiri, yang rawan terjadi banjir rob berada di Kelurahan Rantau Indah dan Desa Kuala Dendang.

"Banjir Rob di sungai Batanghari ini biasanya terjadi karena ada luapan air kiriman dari Hulu, sehingga kita yang di hilir ini terkena dampaknya," ungkapnya.

BACA JUGA:Jika Pagar Seng SDN 212 Tdak Dibuka, Siswanya Diungsikan ke SDN 206

BACA JUGA:Jalur Baru Kereta Cepat Terus Bertambah, Target 70 Ribu KM Pada 2035

Akan tetapi, lanjutnya, banjir rob ini tidak sama dengan banjir yang lainnya, karena banjir rob terjadi hanya beberapa jam saja, dan akan kembali surut kalau sudah waktunya.

Namun yang jelas pihaknya tetap berkoordinasi dan memantau situasi di lapangan, meski ada kenaikan ketinggian air, tapi masih dalam kondisi normal.

"Jika memang nanti kondisi banjir rob sudah tidak memungkinkan lagi, dan perlu didirikan posko, maka kami akan berkoordinasi dengan pihak BPBD Tanjabtim. Kalau untuk Pos belum, kita masih terus memantau, kalau memang nantinya ini sangat berdampak, dan kenaikan air semakin meningkat tidak menutup kemungkinan akan mendirikan Pos," tukasnya. (*)

Tag
Share