Baca Koran Jambi Ekspres Online

Kemendikdasmen dan IFI Perkuat Pendidikan Vokasi Kuliner dan Gastronomi Lewat Pelatihan Trainer

Bersinergi bersama Institut Francais Indonesie (IFI) untuk memperkuat pendidikan vokasi bidang kuliner dan gastronomi dengan kegiatan “Training of Trainers (ToT).--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Upaya penguatan pendidikan vokasi di bidang kuliner dan gastronomi terus dilakukan oleh pemerintah. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menggandeng Institut Français d’Indonésie (IFI) melalui Institut Disciples Escoffier untuk menyelenggarakan kegiatan Training of Trainers (ToT) yang berfokus pada peningkatan kompetensi pendidik dan instruktur di bidang kuliner.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) Kemendikdasmen, Tatang Muttaqin, menegaskan bahwa kegiatan ToT ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama bilateral antara Indonesia dan Prancis di bidang pendidikan kejuruan, terutama dalam sektor kuliner dan gastronomi yang kini berkembang pesat di tingkat global.
“Kegiatan ini menjadi bukti nyata bagaimana kolaborasi lintas negara dapat memperkuat kompetensi guru dan tenaga pendidik vokasi, sekaligus membuka peluang bagi pengembangan standar baru dalam pendidikan kejuruan di Indonesia,” ujar Tatang dalam sambutannya yang disampaikan secara daring pada acara Pembukaan French–Indonesian ToT on French Cooking for Vocational Education Training di Jakarta, Senin (13/10).
Menurut Tatang, kegiatan pelatihan tersebut diikuti oleh 44 peserta, yang terdiri atas guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), widyaiswara, serta instruktur dari Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Bisnis dan Pariwisata.

Para peserta terbagi menjadi dua kelompok, masing-masing berfokus pada kompetensi cookery dan pastry, dengan jumlah 22 orang di tiap kelas.
Pelatihan ini mengusung pendekatan blended learning, menggabungkan metode pengajaran interaktif dan praktik langsung.

Dalam kegiatan tersebut, para peserta tidak hanya mengikuti demonstrasi memasak oleh koki profesional asal Prancis, tetapi juga melakukan praktik pengolahan bahan makanan, pembuatan pastry, studi kasus, serta kerja kelompok yang diakhiri dengan asesmen kompetensi.
“Selain praktik memasak, peserta juga diajak memahami filosofi di balik gastronomi Prancis serta prinsip kebersihan, keamanan pangan, dan estetika penyajian. Semua kegiatan diarahkan agar guru dapat menularkan keterampilan ini kepada siswa di sekolah masing-masing,” jelas Tatang.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa hasil dari pelatihan ini diharapkan dapat memberikan efek berantai.

Para guru dan instruktur yang telah mengikuti ToT diharapkan mampu menyebarkan ilmu dan keterampilan baru tersebut ke sekolah-sekolah lain melalui forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) maupun kegiatan pelatihan internal di wilayahnya.
“Kami berharap pelatihan ini dapat meningkatkan kapasitas para pendidik dalam memperkenalkan keunikan dan keunggulan masakan Prancis, sekaligus menginspirasi inovasi kuliner lokal agar dapat bersaing di tingkat internasional,” tutur Tatang.
Kerja sama antara Kemendikdasmen dan IFI ini menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia, dengan fokus pada penerapan standar internasional.

Langkah ini sejalan dengan visi penguatan SDM unggul yang siap menghadapi tantangan industri pariwisata dan kuliner global.
Dengan adanya program ini, diharapkan pendidikan vokasi bidang kuliner di Indonesia tidak hanya melahirkan lulusan yang terampil secara teknis, tetapi juga memiliki wawasan internasional, kreativitas tinggi, serta kemampuan adaptif terhadap perkembangan dunia gastronomi modern. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan