Baca Koran Jambi Ekspres Online

Indonesia Siapkan Generasi “Melek Koding dan AI” Lewat Kurikulum Baru

Siswa Sekolah Garuda di Samarinda, Kalimantan Timur mengenalkan motif-motif batik khas Kalimantan berbasis optimasi AI.--

SAMARINDA, JAMBIEKSPRES.CO– Dunia pendidikan Indonesia sedang bersiap melangkah ke babak baru. Bukan lagi sekadar belajar matematika dan bahasa, para siswa kini akan diperkenalkan dengan bahasa masa depan: koding dan kecerdasan buatan (AI).

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) tengah menajamkan arah kurikulum agar lebih selaras dengan kebutuhan zaman digital.

“Sekolah dan guru harus menjadi agen perubahan yang adaptif dan inovatif,” ujar Maulani Mega Hapsari, Direktur Sekolah Menengah Pertama Kemendikdasmen, dalam kunjungan kerjanya di Samarinda, Selasa (28/10).

Menurut Maulani, perubahan ini bukan sekadar tren, melainkan keharusan. Kurikulum harus mampu menyiapkan generasi muda menghadapi dunia kerja yang semakin digerakkan oleh teknologi.

Salah satu manfaat nyata penerapan AI, kata dia, adalah mengurangi beban administratif guru sehingga tenaga pendidik bisa lebih fokus membimbing siswa.

Dukungan terhadap langkah ini juga datang dari Hetifah Sjaifudian, Ketua Komisi X DPR RI. Ia menilai bahwa AI bukan ancaman, melainkan alat bantu penting bagi dunia pendidikan.

“AI akan menjadi bagian tak terpisahkan dari pembelajaran. Tugas kita adalah memastikan teknologi ini hadir untuk memperkuat peran guru, bukan menggantikannya,” tegasnya.

Hetifah mencontohkan bagaimana AI dapat digunakan untuk menciptakan materi ajar yang lebih menarik dan relevan, menyesuaikan metode belajar dengan karakter tiap siswa, hingga memberikan umpan balik otomatis terhadap tugas.

Bahkan, AI bisa bertindak sebagai asisten belajar virtual yang menemani siswa di luar jam sekolah.

Meski begitu, Hetifah mengingatkan bahwa penerapan teknologi ini harus diiringi dengan pendidikan etika digital agar tidak disalahgunakan.

Dengan langkah ini, Indonesia tengah membuka jalan menuju sistem pendidikan yang lebih cerdas, efisien, dan berorientasi masa depan.

Anak-anak bukan hanya diajarkan cara menggunakan teknologi — tapi juga memahami dan menciptakannya. (*)

 


Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan