Saling Bantah dan Klarifikasi dalam Debat Ketiga

DEBAT KETIGA : Tiga kandidat Capres RI, Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat debat Capres yan digelar KPU tadi malam (7/1). FOTO : ANTARA --

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.BACAKORAN.CO-KPU kembali menggelar debat ketiga yang mempertemukan para capres, Minggu malam (7/1). 

Sebelumnya, debat pertama sudah digelar pada tanggal 12 Desember 2023 dan debat kedua pada 22 Desember 2023.

Tema debat ketiga meliputi pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.

Debat capres tersebut dipandu oleh dua moderator, yakni Anisha Dasuki dan Aryo Ardi. Kemudian, ada 11 orang panelis sebagai tim penyusun pertanyaan untuk ketiga capres peserta Pilpres 2024.

Beberapa pakar dan praktisi pertahanan diundang oleh KPU RI sebagai panelis debat di antaranya Prof. Angel Damayanti (Guru Besar Bidang Keamanan Internasional Universitas Kristen Indonesia), Curie Maharani Savitri (Ahli Kajian Industri Pertahanan dan Alih Teknologi Universitas Bina Nusantara), Prof. Evi Fitriani (Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia), Prof. Hikmahanto Juwana (Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia).

Berikutnya I Made Andi Arsana (Ahli Aspek Geospasial Hukum Laut Universitas Gadjah Mada), Ian Montratama (Ahli Keamanan dan Pertahanan Universitas Pertamina), Irine Hiraswari Gayatri (Peneliti Pusat Riset Politik BRIN), Kusnanto Anggoro (Pakar Keamanan Universitas Pertahanan), Laksamana TNI (Purn.) Prof. Marsetio (Kepala Staf TNI Angkatan Laut Periode 2012—2014), Philips J. Vermonte (Peneliti Senior CSIS), dan Prof. Widya Setiabudi Sumadinata (Guru Besar Bidang Keamanan Global Universitas Padjajaran).

BACA JUGA:Mashuri: Semoga Jambi Kian Mantap

BACA JUGA:Terkaih Penyelesaian Maslaah Poktan dan PT. DAS Dimediasi Buapti

Debat berjalan sengit. Saling bantah dan klarifikasi sudah terjadi sejak sesi-sesi awal debat berlangsung.

Calon Presiden (Capres) RI Anies Rasyid Baswedan menegaskan bahwa Indonesia harus menjadi pelaku utama di kancah global dalam menentukan arah kemakmuran dunia.

Mantan Rektor Universitas Paramadina itu menilai Indonesia tidak boleh lagi hanya berperan sebagai penonton dalam konstelasi internasional, tetapi harus menjadi salah satu kekuatan penentu kebijakan di dunia.

"Indonesia harus hadir sebagai penentu arah perdamaian dan kemakmuran bagi seluruh bangsa, baik di level global maupun regional," kata Anies saat menyampaikan visi dan misi dalam debat ketiga yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Istora Senayan, Jakarta, Minggu malam.

Anies menjelaskan bahwa cara untuk mencapainya dengan membangun kekuatan ekonomi, kebudayaan, kesenian, dan pertahanan yang ikut mewarnai kancah internasional.

Selain itu, dia menekankan pentingnya peran aktif Presiden Indonesia sebagai panglima diplomasi dalam setiap ajang bertaraf internasional seperti yang pernah dicontohkan oleh para pendiri bangsa terdahulu.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan