Baca Koran Jambi Ekspres Online

Banjir ‘Kepung’ Sumatera, Akses Jalan Provinsi Terputus dan Presiden Diminta Tetapkan Status Bencana Nasional

AKSES JALAN NASIONAL LUMPUH: Foto udara pengendara melintasi jalan nasional Medan-Banda Aceh yang terendam banjir di Desa Peuribu, Arongan Lambalek, Aceh Barat, Aceh, Kamis (27/11/2025). (Inzet ) Warga melihat dua unit mobil yang terseret banjir bandang --

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Tiga provinsi di Sumatera, yakni Sumbar, Sumut dan Aceh dikepung banjir. Tak hanya itu, tanah longsor juga terjadi disejumlah daerah di tiga provinsi tersebut.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya menyatakan cuaca hujan ekstrem yang terjadi di sejumlah wilayah, seperti di Sumatera Utara dalam beberapa hari terakhir merupakan dampak dari Siklon Tropis Senyar.

Siklon Tropis Senyar merupakan Bibit Siklon Tropis 95B yang berkembang sejak 21 November 2025 di perairan timur Aceh, tepatnya di Selat Malaka. Dampaknya dalam sepekan terakhir wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dilanda hujan setiap hari hingga memicu banjir bandang disertai tanah longsor dengan dampak kerusakan signifikan di sejumlah kabupaten dan kota.

Data korban jiwa, luka-luka, pengungsian dan kerusakan infrastruktur di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat masih dinamis dan dalam proses pendataan tim petugas gabungan yang disebar di masing-masing wilayah.

Namun, berdasarkan laporan sementara Pusdalops Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis sore, banjir bandang dan tanah longsor meluas di 13 kabupaten/kota di provinsi itu. Adapun 13 wilayah yang dilanda bencana alam terdiri atas sembilan kabupaten dan empat kota, yakni Kabupaten Langkat, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Tapanuli Selatan, dan Kabupaten Tapanuli Utara.

Demikian pula di Sumatera Barat, dengan wilayah terdampak banjir bandang dan tanah longsor meliputi Agam, Padang Pariaman, Bukittinggi, Solok, dan Padang.

Di Aceh dilaporkan 10 di antara 23 kabupaten/kota menetapkan status darurat bencana banjir yang membuat 1.497 jiwa mengungsi dan dua warga dilaporkan meninggal dunia

Pemerintah Indonesia siapkan skema pendistribusian bantuan logistik melalui jalur udara dan pelayaran luar setelah akses jalan darat di sejumlah wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat lumpuh total akibat banjir bandang dan tanah longsor.

Berdasarkan laporan Pusdalops Sumut yang diterima di Medan, Kamis, mencatat bencana yang terjadi di wilayah itu yakni antara lain banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.

Adapun 13 wilayah yang dilanda bencana alam terdiri dari sembilan kabupaten dan empat kota yakni Kabupaten Langkat, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Tapanuli Selatan, dan Kabupaten Tapanuli Utara.

Selain itu, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Deliserdang, Kota Padang Sidempuan, Kota Binjai dan Kota Medan, dan Kota Sibolga.

Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut Sri Wahyuni Pancasilawati mengatakan laporan tersebut merupakan data sementara yang diterima Pusdalops PB Sumut.

Yuyun, sapaan akrabnya, mengatakan berbagai upaya penanganan atas kejadian bencana tersebut telah dilakukan masing-masing wilayah dan sejumlah pemangku kebijakan terkait.

"Untuk perkembangan atas bencana itu akan terus diinformasikan termasuk data-datanya," ujar Yuyun.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan