Baca Koran Jambi Ekspres Online

Rahmanullah Lakanwal

Oleh : Dahlan Iskan--

JAMBIEKSPRES.CO - Mengapa detail tentang Rahmanullah Lakanwal belum juga diumumkan? Padahal sudah empat hari Rahmanullah melakukan penembakan dua tentara yang lagi patroli di Washington DC. Patroli itu dilakukan di dekat stasiun kereta bawah tanah Farragut West. Di Washington DC kereta bawah tanahnya disebut Metro.

Stasiun itu sangat dekat dengan Gedung Putih. Kalau jalan kaki hanya enam menit. Di stasiun kereta bawah tanah biasanya sering terjadi tindak kriminalitas. Maka tentara pusat dikerahkan untuk memberantas kriminalitas di ibu kota. Presiden Donald Trump sangat jengkel dengan banyaknya kriminalitas di DC. Ia juga jengkel karena DC tidak lagi bersih dan rapi. Lebih jengkel lagi karena wali kota DC selalu saja dari Partai Demokrat.

Anda sudah tahu: undang-undang di Amerika melarang penggunaan tentara untuk tugas seperti itu. Itu tugasnya polisi. Di Amerika polisi di bawah perintah wali kota. Pengerahan tentara federal itu dinilai menghilangkan wewenang daerah. Trump tidak peduli. Ia menggunakan ''pasal'' darurat.

Trump pun digugat. Pengadilan sudah memutuskan agar Trump menarik kembali tentara dari DC. Pengadilan memberi waktu satu bulan.

BACA JUGA:Pernah Dipakai Saat Jamuan Makan Malam di Gedung Putih dan di Florence

BACA JUGA:Penembakan di Washington DC, Lukai Anak Lima Tahun

Kelihatannya Trump akan mencari cara menghindari putusan pengadilan itu. Bahkan ia akan mengirim tentara ke kota-kota lain yang dianggap tinggi kriminalitasnya. Misalnya New York, Chicago, Los Angeles. Kota-kota itu dipimpin wali kota Demokrat.

Pun setelah Rahmanullah menembak dua tentara federal. Trump justru menambah pasukan ke DC –di tengah putusan pengadilan yang sudah melarangnya.

Belum diungkapkannya detail mengenai Rahmanullah kabarnya karena tersangka penembakan itu ''tidak kooperatif''. Penyelidik masih terus menggalinya. Karena itu detail tentang Rahmanullah masih dirahasiakan. Misalnya soal mobil apa yang dipakainya ke DC. Dengan siapa ia bermobil. Mampir mana saja. Ketemu siapa saja.

Jarak dari rumahnya ke DC ibarat perjalanan lintas benua Amerika. Rumahnya di Bellingham, di pantai barat Amerika. Di negara bagian Washington. Hanya 50 km dari Vancouver, Kanada.

Dari kota berpenduduk 100 ribu orang itu ia mengendarai mobil menuju timur. Saya pernah mengendarai mobil dari Seattle (dekat Bellingham) menuju DC. Setiap hari mengemudi tujuh atau sembilan jam. Perlu waktu lima hari.

Kendaraan Rahmanullah sudah ditemukan di satu tempat di DC. Tapi belum diungkap jenisnya. Dari tempat ia parkir itu ia berjalan mendatangi tentara yang sedang patroli. Mendekati mereka. Lalu dor! Dor! Dua orang tersungkur. Terkena peluru di kepala dan dada.

Salah satu yang tidak kena tembak menyergap Rahmanullah. Senjatanya dirampas: revolver kaliber .357 Magnum Smith & Wesson.

Nama pahlawan penyergap itu juga belum diumumkan. Aksinya telah menyelamatkan tentara lainnya dari aksi perorangan Rahmanullah. Dua korban dibawa ke rumah sakit. Sarah Beckstrom (gadis 20 tahun) akhirnya meninggal dunia. Andrew Wolfe (24 tahun) masih kritis. Salah satu media di Amerika menyebut Sarah baru sehari bertugas sebagai tentara.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan