Kadang-kadang Sepakbola Bisa Saja Tuli Dari Statistik

BERPELUANG CETAK SEJARAH: Timnas Indonesia melakukan latihan di Lapangan Al Egla 2, Lusail, Qatar, Senin (22/1/2024). FOTO : ANTARA FOTO/YUSRAN UCCANG/TOM/AA. --

Performa Garuda kala menghadapi Irak memang bagus. Mereka tampil berani dan berbahaya dalam serangan balik, walau aspek ini tak begitu mengalir kala melawan Vietnam.

Kedewasaan Pemain Muda Indonesia

Satu lagi yang menonjol dari Merah Putih adalah tekad dan kedewasaan yang melampaui usia muda mereka.

Salah satu bentuk kematangan itu mewujud dalam diri kapten Asnawi Mangkualam yang dengan dingin menjadi eksekutor penalti yang menentukan kemenangan Indonesia atas Vietnam.

Masih ada Jordi Amat yang berpengalaman tampil di liga Eropa yang membantunya matang di lapangan, sampai menjadi pilar dalam formasi lima bek yang dipasang pelatih Shin Tae-yong.

Jordi ditarik ke luar lapangan sebelum laga melawan Vietnam berakhir setelah mengalami cedera tulang hidung akibat disikut oleh striker Vietnam Nguyen Van Tung, tapi dia bisa diturunkan lagi melawan Jepang dengan mengenakan pelindung muka.

Pemain-pemain lain juga siap menggebrak, termasuk bek kiri Pratama Arhan dan gelandang serang Marselino Ferdinan yang rajin nan cerdas menusuk pertahanan lawan dari sayap.

Tim besutan Shin Tae-yong itu tampaknya akan mengandalkan lagi serangan balik di mana Rafael Struick menjadi ujung tombak tunggal dan kesabaran menjadi faktor yang sangat menentukan dalam pola bermain seperti ini.

Hasil seri sudah pasti mengamankan langkah Indonesia ke 16 besar. Tentu saja, mengalahkan Jepang merupakan tantangan yang terlalu sayang untuk dilewatkan, karena bisa menjadi barometer untuk sejauh mana kemajuan timnas kita.

Namun begitu, jika salah satu dari tiga pertandingan lain di Grup F antara Kyrgystan dan Oman, Suriah melawan India di Grup B, dan Hong Hong versus Palestina di Grup C, berakhir imbang, maka Asnawi cs tetap ke 16 besar walau berbekal tiga poin.

Jika semua skenario berjalan sesuai harapan, maka dalam fase gugur Indonesia akan menghadapi Qatar atau juara Grup B yang kemungkinan besar Australia atau Uzbekistan.

Tapi itu mungkin tak begitu penting, karena lolos pertama kali ke babak gugur Piala Asia sudah menjadi pengalaman berharga karena telah menembus batas kendala.

Itu juga menjadi pencapaian manis lainnya setelah junior mereka juga tampil memukau dalam Piala Dunia U-17 dua bulan lalu kendati gagal masuk 16 besar.

Lebih dari itu, pencapaian itu bisa menjadi fondasi untuk sukses pada babak berikutnya, dan dalam ajang-ajang lain setelah Piala Asia 2023. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan