Sinergi Percepat Pengembangan Industri Gim
KESEPAKATAN : Saat penandatanganan kerja sama antara PT Telkom (Persero) melalui Indigo dan Nuon dengan Dirjen PEN Kemendag untuk dorong startup gim lokal tembus pasar global--
PT TELKOM Indonesia (Persero) atau Telkom bersinergi dengan Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Ditjen PEN Kemendag) guna mempercepat pengembangan industri gim nasional.
Deputy EVP CX & Digitization Telkom, Fauzan Feisal mengatakan, melalui Indigo dan Nuon Digital Indonesia (Nuon), Telkom dan Kemendag berencana mempersiapkan lebih banyak startup gim yang mampu bersaing di pasar dunia.
"Telkom sangat bersemangat membantu startup gim Indonesia untuk menjadi salah satu yang terbaik di industri gim. Adanya bidang ekspor jasa dan produk kreatif di Kemendag juga menjadi booster energi bagi kami," ujar Fauzan melalui keterangan, Senin (29/1) kemarin.
Fauzan menyampaikan, Telkom berperan utama dalam melakukan inkubasi bagi startup digital dan pengembang gim. Inkubasi tersebut meliputi pendanaan, bimbingan, mentoring, fasilitas dan akses modal bagi startup gim lokal yang terpilih oleh Indigo.
Sementara, Nuon, anak perusahaan Telkom yang bergerak di bidang konten hiburan digital bersama Ditjen PEN Kemendag berperan dalam mempromosikan produk dan profil para startup melalui platform Ina Digi Export.
Ditjen Kemendag juga akan mempromosikan industri gim Indonesia ke mancanegara melalui negara-negara perwakilan perdagangan.
Direktur Jenderal PEN Kemendag Didi Sumedi menyebut industri gim harus inovatif adaptif dengan situasi pasar agar bisa mengisi kekosongan yang tidak dimiliki negara lain. "Kita harus bisa menuangkan sesuatu yang tidak ada di negara-negara lain, misalnya mengangkat cerita-cerita kearifan lokal kita yang sangat banyak ke dalam gim," kata Didi.
Berdasarkan data Fortune Business Insight, nilai pasar gim global pada 2022 sebesar 249,55 miliar dolar AS.
Di 2023, angka tersebut tumbuh 12,9 persen menjadi 281,77 miliar dolar AS dan diprediksi untuk terus meningkat pada 2030 hingga 665,77 miliar dolar AS.
Selain itu, berdasarkan data Virtual SEA, Indonesia merupakan penyumbang gim terbanyak di platform Steam se-Asia Tenggara pada Januari 2024. Di mana tercatat sebanyak 256 gim yang telah dibuat oleh pengembang Tanah Air. (ant)