Dibangun Oleh BNP, Menguatkan Nasionalisme Eks Napiter

PANEN KOPI: Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel (kiri) memanen kopi arabika di kawasan terpadu nusantara (KTN) Desa Bansari, Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (6/5/2023). --

Akan tetapi karena sering diadakan sosialisasi  dengan masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan lembaga desa, akhirnya masyarakat menyadari kalau di situ memang ada pemberdayaan, ada peningkatan ekonomi masyarakat, dan upaya melindungi hutan.

Adanya petani penggarap di lereng Gunung Sindoro tersebut justru menjadi aman hutan lindungnya. Sebelum ada petani yang menggarap kopi di lahan Perhutani, misalnya, dulu kadang ada yang mencuri kayu. Akan tetapi setelah di lahan Perhutani banyak aktivitas petani, sekarang tidak ada yang mencuri kayu.

Selanjutnya, saat musim kemarau kadang hutan ini ada kebakaran, tetapi sekarang aman tidak ada kebakaran hutan.

Dengan makin meningkat kesejahteraan masyarakat, partisipasi pemilik suara warga Desa Bansari pada Pemilu 2024 diharapkan jauh lebih tinggi, mencapai 90 persen.

Pada Pemilu 2019 tingkat partisipasi warga 80 sekian persen, namun pada Pemilu 2024 nanti diperkirakan lebih tinggi.

Di Desa Bansari ini kadang ada warga RT atau dusun yang menjadi anggota DPRD. Mereka bisa dimintai tolong untuk menyalurkan aspirasi, sehingga ada hubungan timbal balik secara langsung.

 

Selain itu, adanya sosialisasi dari panitia pemilihan kecamatan (PPK), panitia pemungutan suara (PPS), dan kelompok panitia pemungutan suara (KPPS) juga bakal meningkatkan partisipasi pemilih.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Temanggung Djoko Prasetyono menyampaikan KTN itu alat pendekatan dari Badan Nasional Penanggulangan Terosisme (BNPT) kepada eks napiter yang cita-citanya itu membuat sebuah kawasan yang di situ bisa didapatkan nilai-nilai toleransi, antikekerasan, kebangsaan atau nasionalisme.

Pemkab Temanggung menilai kegiatan tersebut bermanfaat bagi penguatan nasionalisme, apalagi ada beberapa orang Temanggung yang pernah menjadi eks napi  terorisme.

Di Temanggung sekarang itu ada enam orang, antara lain dari Jambon, Kedu, dan Tembarak. Yang dari Desa Jambon sekarang ikut suaminya yang sama-sama eks napiter (mitra deradikalisasi).

Apakah kondisi itu menjadikan latar belakang Pemerintah menangani eks napiter ada KTN di sini? Menurut Joko, sebetulnya tidak juga, sebab di kabupaten lain ada yang eks  napiternya lebih banyak, tetapi tidak dijadikan KTN.

"Jadi, diambil hikmahnya saja. Mudah-mudahan yang ada Temanggung itu dapat berkontribusi kepada negara, bagaimana (hasilnya setelah) mendirikan Kawasan Terpadu Nusantara yang mengembangkan nilai-nilai kebangsaan dan moderasi beragama," ujarnya.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme atau BNPT sebelumnya mengadakan nota kesepahaman dengan Perhutani terkait dengan pemanfaatan lahan hutan lindung di lereng Gunung Sindoro seluas 15 hektare. Setelah berkembang lalu diperluas menjadi 100 hektare yany meliputi enam desa di Kecamatan Bansari.

Model pembinaan eks napiter di kawasan itu pada prinsipnya yakni melakukan pendekatan kesejahteraan dengan berkarya di bidang pertanian, pariwisata, sekaligus dipadukan dengan penanaman nilai-nilai kebangsaan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan