Demi Klopp Musim Ini Mesti Milik Liverpool

Juergen Klopp--

LONDON, JAMBIEKSPRES.CO - Di luar ajang Piala FA, Piala Liga dan Liga Europa, masih ada 17 pertandingan lagi yang akan dijalani Liverpool musim ini sebelum berpisah dengan salah satu pelatih terbaiknya, Juergen Klopp.

Pada 26 Januari, sehari setelah The Reds memastikan tiket final Piala Liga setelah menyingkirkan Fulham dengan agregat 3-2, Klopp menyatakan akan berhenti menjadi pelatih Liverpool.

Pertandingan klasik melawan Chelsea di Anfield dalam Liga Premier pada Kamis dini hari esok pukul 2.45 WIB menjadi laga pertama Liverpool setelah Klopp menyatakan akan beristirahat menjadi pelatih setelah musim ini selesai.

Seperti halnya Bill Shankly pada 1974 dan Kenny Dalglish pada 1991, tak ada petunjuk jelas mengenai alasan Klopp mengundurkan diri. Yang pasti, ini bukan soal uang, pun bukan karena ada tawaran dari klub lain.

BACA JUGA:Pemerintah Sesuaikan Gaji TNI/Polri

BACA JUGA:Dibangun Oleh BNP, Menguatkan Nasionalisme Eks Napiter

Menurut The Athletic, Klopp sudah lama ingin mengutarakan hal ini kepada publik. Dia sangat ingin memastikan semua staf, pemain, dan pendukung mendengarnya lebih dahulu, sebelum bocor ke media.

Klopp beranggapan orang-orang terdekatnya berhak mendapatkan kejelasan sehingga bisa bersiap menghadapi masa depannya masing-masing. Sungguh orang yang bertanggung jawab dan memuliakan sesama.

"Dalam kondisi ideal saya tak akan bicara apa-apa kepada siapa pun sampai musim berakhir. Menangkan segalanya, lalu ucapkan selamat tinggal, tapi itu mustahil karena tak akan ada yang memecat saya," kata Klopp.

Ketika akhirnya menyampaikan keputusan mundur itu, dia meninggalkan jejak dan warisan luar biasa hebat di Liverpool.

Arsitek lapangan hijau berkepribadian kuat itu adalah manajer sepak bola terhebat dan pelatih paling karismatik Liverpool pada era modern sejak Bill Shankly.

Seperti Shankly, Klopp telah mendudukkan lagi Liverpool pada tempat semestinya dengan mengembalikan The Reds ke puncak sepak bola Inggris dan Eropa, sejak menggantikan Brendan Rodgers pada Oktober 2015.

Dia membawa timnya merengkuh lagi gelar juara liga pada 2020 setelah menunggu selama 30 tahun.

Dia mengantarkan Liverpool menjuarai Liga Champions keenam kalinya pada 2019, selain melewati dua final heroik kompetisi itu melawan Real Madrid pada 2018 dan 2022.(ant)

Tag
Share