HARI GINI MASIH ABS?: BANGUNLAH ‘SUPER TEAM’

Bahren Nurdin, MA Dosen UIN STS Jambi--

Oleh: Bahren Nurdin
BELUM lama ini  Beliau menegaskan bahwa UIN STS Jambi saat ini membutuhkan supertim, bukan ‘Superman’.
Maksudnya, tidak ada satu orang pun yang bisa dan merasa hebat bekerja sendiri. Semua pejabat dan civitas akademika UIN STS Jambi harus bahu membahu sebagai sebuah tim untuk mewujudkan visi misi kampus ini. Tidak ada tempat bagi ego personal, sektoral dan sikap 'superman' yang merasa paling tangguh dan mampu bekerja tanpa bantuan orang lain.
Pesan ini sangat terang benderang dan tidak membutuhkan tafsir apa pun. Semua orang, sesuai dengan kapasitas dan tanggung jawab yang melekat pada dirinya, harus betul-betul mendukung visi misi UIN STS Jambi dengan tidak merasa jemawa. Semua elemen di UIN STS Jambi, mulai dari pejabat rektorat, dekanat, dosen, tenaga kependidikan, hingga mahasiswa harus menyadari bahwa mereka adalah bagian dari sebuah tim. Yakinlah, tidak ada yang bisa bekerja sendiri, semua harus bekerja sama dan saling melengkapi satu sama lain.
Maka dari itu, setiap orang harus menjalankan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing dengan sebaik-baiknya, tanpa berpikir bahwa dirinya paling hebat atau paling berjasa. Semua elemen adalah roda penggerak yang sama pentingnya untuk mewujudkan visi misi UIN STS Jambi.
Dengan semangat "supertim" ini diharapkan semua elemen di UIN STS Jambi bisa bersinergi secara maksimal demi kemajuan kampus. Tidak ada ego personal atau klaim keberhasilan individu. Yang ada hanyalah kesuksesan bersama UIN STS Jambi sebagai institusi pendidikan tinggi yang unggul dan berakhlak mulia.
Prof. As'ad menegaskan, semua pejabat baru harus sering turun ke lapangan, bukan hanya duduk di balik meja. Mereka harus aktif berkolaborasi dan bekerja sama dengan seluruh sivitas akademika UIN STS Jambi. Tiggalkan sikap dan sifat ‘asal bapak senang’ (ABS). Sibuklah bekerja jangan asyik cari muka!
Dengan semangat supertim ini, diharapkan seluruh pejabat baru bisa menjalankan tugasnya secara optimal dan menghasilkan kinerja terbaik. Mereka tidak boleh sungkan untuk saling bantu, melengkapi, dan bekerja sama satu dengan yang lain.
Selain itu, Prof. As'ad juga menekankan komitmennya untuk menjadikan UIN STS Jambi sebagai kampus reservasi kebaikan dan keunggulan. Beliau ingin kampus ini tidak hanya dikenal karena prestasi akademiknya, tapi juga karena kebaikan dan integritas para sivitas akademikanya di tengah masyarakat.
Menurut Prof. As'ad, tidak cukup bagi UIN STS Jambi hanya mengejar gelar sebagai kampus berprestasi dan unggul dalam bidang akademik. Yang lebih penting, kampus ini harus menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan, integritas, dan akhlak mulia.
Oleh karena itu, ia berharap seluruh sivitas akademika UIN STS Jambi bisa menjadi teladan kebaikan di tengah masyarakat. Mereka harus menjalankan tugasnya dengan mengedepankan nilai religiusitas, kejujuran, kerja keras, dan dedikasi tinggi.
Dengan begitu, UIN STS Jambi diharapkan tidak hanya melahirkan lulusan-lulusan berprestasi, tetapi juga berakhlak mulia. Lulusan kampus ini kelak bisa menjadi agen perubahan yang membawa kebaikan di tengah masyarakat Indonesia.
Pidato dan jalan pikirian Beliau patut diapresiasi. Ia ingin mengubah mindset civitas akademika UIN STS Jambi untuk tidak berpikir secara individu, melainkan kolektif sebagai bagian dari supertim. Sekali lagi, Ia juga ingin kampus ini dikenal tidak hanya karena prestasinya, tapi juga karena kebaikan para sivitas akademikanya.
Akhirnya, semoga saja visi ini bisa diwujudkan. Jika semua elemen di UIN STS Jambi bisa bekerja sama sebagai supertim yang mengutamakan nilai kebaikan, tentu kampus ini bisa menjadi teladan bagi dunia pendidikan tinggi di Indonesia. Mari kita sama-sama mendoakan dan mendukung upaya rektor dan seluruh sivitas akademika UIN STS Jambi ini. Semoga# (Akademisi UIN STS Jambi)

Tag
Share