SAH Bawa Semangat Penurunan Stunting untuk Anak Negeri
SOSIALISASI : Anggota Komisi IX DPR RI Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM menghadiri acara sosialisasi pencegahan stunting yang dihadiri ratusan masyarakat.--
JAMBI- Semangat penurunan stunting terus dilakukan Anggota Komisi IX DPR RI Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM atau akrab disapa SAH. Selama ini Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI itu dikenal fokus melakukan Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Jambi.
Kali ini Anggota DPR RI Fraksi Gerindra itu,
Memberikan pembekalan materi Sosialisasi BKKBN dengan tema Kampanye Program Percepatan Penurunan Stunting Bersama Masyarakat Tabir Kabupaten Merangin.
Dikonfirmasi akan hal ini tokoh yang juga dikenal sebagai bapak beasiswa Jambi ini menyampaikan harapannya kepada instansi terkait untuk saling bersinergi, berkolaborasi dan bekerjasama untuk penanganan stunting.
“Sinergi pada berbagai momen dilakukam untuk bagaimana menyikapi stunting di Jambi agar angkanya terus dan terus semakin menurun. Mari kita tangani bersama. Harus banyak aksi kita dalam percepatan penurunan stunting ini,” tegasnya.
Menurut SAH Stunting adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan balita yang se-umur. Sehubungan hal tersebut berbagai upaya dilakukan untuk bersama-sama menyambut bonus Demografi.
Terakhir SAH juga berharap dalam kegiatan kampanye stunting tidak hanya sekedar pertemuan dan rapat koordinasi namun juga dibarengi dengan aksi nyata. Selain itu ia juga mengatakan untuk mendukung program Dinas kesehatan dalam penurunan Stunting dengan melibatkan tokoh tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam mensosialisasikan percepatan penurunan Stunting di Provinsi Jambi.
Tdak hanya di Merangin, belum lama ini SAH juga turun di Desa Sungai Duren, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi. dalam kunjungannya itu, SAH mengatakan bahwa 1.000 hari pertama kehidupan janin dalam kandungan, menjadi kunci antisipasi kasus stunting.
“1.000 hari pertama kehidupan adalah 270 hari (9 bulan) selama dalam kandungan dan 730 hari (2 tahun), selama waktu ini perlu diperhatikan untuk antisipasi kasus stunting,” ungkap SAH.
Dalam sosialisasi yang dihadiri anggota DPRD Kabupaten Muaro Jambi Zulkifli, Ketua pokja BKKBN Ketahanan Keluarga Lansia Provinsi Jambi Novita Sari, Kepala Dinas BKKBN Kabupaten Muaro Jambi Nur Subiantoro, Pj Kepala Desa Sungai Duren Sulaiman dan masyarakat setempat.
Ketua pokja BKKBN Ketahanan Keluarga Lansia Provinsi Jambi Novita Sari mengatakan, perhatian kepada ibu hamil dan bayi di bawah 2 tahun, baik melalui intervensi gizi spesifik maupun intervensi sensitif, perlu terus diupayakan. (aiz)