Pasok Cabai dari Jawa Atasi Mahalnya Harga Cabai Jelang Ramadan

Pedagang cabai merah di Pasar Angso Duo Jambi sedang menjajakan dagangannya. FOTO: ANTARA/Nanang Mariadi--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO-Untuk mengatasi tingginya harga cabai jelang Ramadan, maka Provinsi Jambi siap memasok cabai merah dari Jawa pada pertengahan Maret 2024 untuk menambah stok komoditas itu pada Ramadan.

Kepala Pasar Angso Duo Kota Jambi Purnomo Sidi, mengatakan masyarakat sebaiknya tidak khawatir karena cabai disuplai dari Jawa.

"Menjelang Ramadhan masyarakat tidak perlu khawatir untuk cabai ada panen di Jawa awal Maret dan pertengahan Maret sudah masuk cabai dari Jawa," kata dia.

Harga cabai merah di pasar Angso Duo pada hari ini mencapai Rp65 ribu per kilogram. Meski terbilang masih tinggi namun harga ini mengalami penurunan dibandingkan Kamis (29/2) yang mencapai Rp70 ribu per kg.

Ia menerangkan tingginya harga cabai merah karena pasokannya yang menipis. 

BACA JUGA:Ikut Isi Soundtrack Film asal Malaysia

BACA JUGA:Penurunan Harga Referensi CPO Dipengaruhi Pelemahan Rupiah

Di Pasar Angso Duo harga cabai masih Rp65 ribu  per kg, cabai rawit hijau Rp34 ribu per kg, cabai rawit merah Rp30 ribu per kg, bawang merah Rp26 ribu per kg dan bawang putih Rp30 ribu per kg.

Sementara itu, Pemerintah Kota Jambi sebelumnya sudah menandatangani perjanjian kerja sama dengan produsen cabai yang ada di Kabupaten Sleman dan Purworejo.

Pejabat Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih menegaskan pada  7 Maret 2024, Pemkot Jambi siap berbelanja cabai di daerah produsen untuk dibawa ke Jambi dengan subsidi ongkos angkut dari Bank Indonesia agar saat dipasarkan di Jambi harganya tetap seperti harga di petani.

Langkah itu dilakukan pemerintah agar harga cabai di Kota Jambi terus terkendali terutama selama Ramadhan.

Kepala BPS Provinsi Jambi Agus Sudibyo menyebutkan bahwa komoditas cabai masih berpengaruh terhadap inflasi, karena seluruh wilayah penghasil cabai terdampak banjir. 

“Cabai baik cabai rawit maupun cabai merah biasa, itu memang secara nasional  tinggi harganya karena mayoritas daerah penghasil cabai terdampak banjir,” kata dia. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan