Sawah Terendam Banjir, Kualitas dan Produksi Padi di Tanjabtim Menurun
Kondisi lahan sawah padi petani di Kelurahan Simpang, Kecamatan Berbak, Kabupaten Tanjabtim terendam banjir, yang mengakibatkan kualitas dan produksi padi menurun.--
MUARASABAK, JAMBIEKSPRES.CO - Akibat lahan sawah padi sampai saat ini masih terendam banjir, membuat para petani di Kecamatan Berbak, Kabupaten Tanjabtim mengeluh. Pasalnya, disaat akan masuk musim panen, kualitas dan produksi padi menurun.
Tentunya kondisi ini di tahun sebelumnya tidak terjadi, sehingga membuat penghasilan petani pun menjadi menurun. Kualitas padi menjadi hampa, bahkan sebagian ada yang busuk akibat terendam banjir.
Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Susanto saat dikonfirmasi mengaku, bahwa kualitas dan produksi padi menurun hingga 50 persen. Saat ini saat ini baru 18 hektar yang baru selesai di panen.
"Memasuki musim panen Oktober - Maret (Okmar), baru 18 hektar selesai di panen. 50 persen diantaranya produksi menurun," katanya.
BACA JUGA:Jelang Ramadan, Stok Beras di Tanjabtim Aman
BACA JUGA:Tanjabtim Dapat Dana Hibah Pembuatan Safety Tank
Dia menjelaskan, luasan lahan sawah padi yang berada di Kelurahan Simpang, Kecamatan Berbak tersebut seluas 200 hektar yang mengalami Puso dari luasan keselurahan 532 hektar sawah padi.
"Ya karena terendam banjir, ada juga bagian lahan yang mengalami puso. Jadi hasilnya pun beda dari tahun sebelumnya," keluhnya.
Keluhan senada juga disampaikan Apri, petani lainnya yang berada di Kelurahan Simpang. Dia mengatakan, selain banjir yang membuat petani gagal panen, hama tikus juga menjadi problem yang membuat produksi padi petani menurun.
"Sudah banjir, hama tikus pun banyak. Hama tikus ini juga susah untuk diusir atau di basmi," jelasnya.
Dari hasil panen yang ada, Satu kelompok tani hanya mendapatkan 31 sak gabah padi saja. Bahkan ada kelompok petani yang hanya mendapatkan 10 sak gabah padi. Yang lebih parah lagi dalam hanya mendapat 4 sak gabah padi per hektar.
BACA JUGA:Tanjabtim Akan Gelar Operasi Pasar Murah
BACA JUGA:Tanjabtim Berkoordinasi dengan ESDM, Terkait Pengecekan Kadar Air Panas Objek Wisata Air Panas
"Saat ini hasilnya tidak menentu karena buah padi sudah rusak di makan hama tikus," terangnya.