Mesir Tak Akan Izinkan Pemindahan Paksa Warga Palestina dari Gaza
Ilustrasi - Seorang wanita yang menggendong seorang anak perempuan menyelamatkan diri usai serangan udara Israel yang menghantam permukiman Ridwan di Kota Gaza, Gaza, 23 Oktober 2023. ANTARA/Anadolu/Ali Jadallah/pri--
Raja Yordania Abdullah II mengadakan pembicaraan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di kota pelabuhan Laut Merah, Aqaba, untuk membahas perkembangan di Gaza, kata istana kerajaan dalam sebuah pernyataan.
Abdullah menggarisbawahi perlunya komunitas internasional "untuk segera bergerak guna mencapai gencatan senjata yang segera dan permanen di Jalur Gaza," kata pernyataan tersebut.
Dia menyerukan upaya ganda untuk melindungi warga sipil dan memberikan bantuan kemanusiaan yang memadai dengan segala caranya, tambah pernyataan itu.
Kedua pemimpin juga memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, tempat 1,4 juta orang mengungsi dari perang Israel yang sedang berlangsung, " akan memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza."
Uni Eropa Serukan Gencatan Senjata
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada Minggu (17/3) memperingatkan bahwa Gaza sedang menghadapi kelaparan dan menyerukan gencatan senjata “segera” di wilayah kantong Palestina yang terisolasi tersebut.
“Gaza sedang menghadapi kelaparan dan kami tidak bisa menerima kondisi ini,” kata Ursula von der Leyen saat konferensi pers gabungan dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi di Kairo.
“Penting untuk segera mencapai kesepakatan gencatan senjata sekarang yang bisa membebaskan para sandera dan mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan tiba di Gaza,” katanya.
Israel dituduh melakukan genosida dalam gugatan yang diajukan ke di Mahkamah Internasional (ICJ).
Putusan sementara ICJ pada Januari memerintahkan Tel Aviv agar menghentikan aksi genosida dan mengambil tindakan untuk memastikan bantuan kemanusiaan sampai kepada warga sipil di Gaza. (ant)