Menjaga Tradisi Sasi Laut Pelindung Bahari

SUASANA SORE: Suasana sore di Kampung Kapatcol, Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya, Selasa (26/3/2024). --

Dalam pengelolaan sasi laut, Kelompok Waifuna didampingi langsung oleh Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN). Koordinator Program Bentang Laut Kepala Burung YKAN Awaludinnoer menyampaikan salah satu hasil dari pendampingan yang diberikan pihaknya itu adalah tumbuhnya kesadaran dalam diri para mama di Waifuna agar lebih selektif dalam mengambil hasil laut.

 Hasil panen teripang saat pembukaan sasi oleh Kelompok Waifuna dari Kampung Kapatcol, Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya, Senin (25/3/2024). ANTARA/Tri Meilani Ameliya. 

Melalui bimbingan YKAN, Kelompok Waifuna berkomitmen mengembalikan hasil tangkapannya ke laut jika tidak memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan, seperti berkenaan dengan ukuran biota laut yang boleh dan tidak boleh diambil.

Dalam pandangan Ketua Kelompok Waifuna Almina Kacili, tradisi sasi harus dipertahankan karena memiliki manfaat yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Hasil penjualan penangkapan ikan di masa pembukaan sasi dapat digunakan untuk membantu warga yang sedang kesusahan, seperti terkena masalah kesehatan ataupun kesulitan membiayai pendidikan anak-anaknya.

 Hal senada juga disampaikan oleh Luis Hay. Menurut dia, keberadaan tradisi sasi harus dipertahankan agar generasi penerus di Kapatcol dapat melihat kemegahan sumber daya laut di perairan Raja Ampat itu, sebagaimana yang saat ini dilihat oleh warga Kapatcol.

 Meskipun pengelolaan sasi oleh kelompok perempuan menjadi nilai uniknya, Kampung Kapatcol memiliki beragam sisi lain. Di antaranya di kampung itu, ketaatan terhadap ajaran agama mengakar kuat dalam diri setiap warganya. Jika berada di Kapatcol pada hari Minggu, pengunjung bisa menyaksikan Minggu menjadi hari yang pergerakannya dipenuhi dengan ibadah warga kampung.

 Pada pagi hari, umat Nasrani Kapatcol  beribadah di gereja. Ibadah itu lalu dilanjutkan dengan mendengar khotbah di rumah warga yang telah ditentukan. Dalam sesi mendengar khotbah tersebut, laki-laki dan perempuan melakukannya secara terpisah. Tak henti di sana, warga akan kembali beribadah pada malam hari di rumah mereka masing-masing.

Tradisi unik lainnya di Kapatcol adalah penyelenggaraan bazar makanan dengan hasil penjualan dialokasikan untuk kebutuhan gereja. Tokoh agama di Kampung Kapatcol Yesaya Kacili menyampaikan bahwa tidak ada waktu khusus bagi warga dalam menyelenggarakan bazar makanan itu. Pendeta Yesaya mengatakan bazar akan selalu diselenggarakan jika gereja membutuhkan dana tertentu.

Warga berdoa bersama sebelum menggelar bazaar makanan di Kampung Kapatcol, Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya. Minggu (24/3/2024). ANTARA/Tri Meilani Ameliya.

 Akses Pendidikan yang Terbatas

 Jika masih ada satu hal yang masih harus diperjuangkan di Kapatcol, itu adalah akses pendidikan karena memang masih terbatas. Kapatcol hanya memiliki satu sekolah dasar. Jika ingin melanjutkan pendidikan menengah pertama dan menengah atas ataupun pendidikan sarjana, anak-anak di Kapatcol harus merantau.

Sekolah menengah pertama terdekat dari Kapatcol ada di Kampung Maygey. Dibutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk tiba di sana sehingga mau tidak mau, anak-anak Kapatcol harus menumpang hidup di rumah keluarganya di sana ataupun rumah warga yang bersedia menerima mereka.

Sementara untuk sekolah menengah atas terdekat dari Kapatcol, ada di Kampung Lilinta dengan waktu tempuh sekitar 30 menit menggunakan kapal motor. Jika warga bersedia melepas anaknya merantau, biaya makan, hidup, dan transportasi bagi anak-anak mereka di tanah rantau menjadi masalah yang harus diatasi orang tua.

Dengan mata berkaca-kaca, Luis menyampaikan asa kepada Pemerintah agar dapat segera mengambil langkah mengatasi persoalan keterbatasan pendidikan di Kapatcol itu.

“Kalau harapan kami ke depan, mudah-mudahan ada berkat dan Pemerintah bisa membuka salah satu SMP di kampung kami,” kata dia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan