Praktik Kampus Merdeka Belajar butuh dukungan perusahaan

Sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi swasta mengikuti sosialisasi pemanfaatan media digital dan dasar jurnalistik.--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Praktik Kampus Merdeka Belajar di Tanah Papua menjadi fokus perhatian, khususnya dalam konteks dukungan yang diperlukan dari perusahaan multinasional. 

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi XIV Papua dan Papua Barat, Suriel Semuel Mofu, menyoroti bahwa keterbatasan perusahaan lokal di beberapa kabupaten menjadi kendala bagi mahasiswa untuk dapat lebih banyak terlibat dalam praktik implementasi Kampus Merdeka Belajar.

Menurut Suriel, penerapan Kampus Merdeka Belajar tidak hanya memberikan pengalaman baru bagi mahasiswa selama masa studi mereka, tetapi juga menjadi wadah yang memungkinkan mereka untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dalam lingkungan perguruan tinggi.

Meskipun ada sejumlah kekurangan, Suriel menekankan pentingnya mendukung program Kampus Merdeka Belajar oleh semua pihak terkait. 

Dia berpendapat bahwa perusahaan-perusahaan multinasional yang beroperasi di daerah tersebut memiliki peran penting dalam membuka peluang bagi mahasiswa untuk terlibat aktif dalam program ini.

Selain itu, Suriel juga merencanakan ekspansi program Kampus Merdeka Belajar hingga ke luar Papua. 

Hal ini menandakan komitmen untuk memperluas manfaat program tersebut kepada lebih banyak mahasiswa di seluruh Indonesia.

Dalam konteks ini, LLDIKTI XIV juga bertekad untuk terus mendukung perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, dalam menerapkan program Kampus Merdeka Belajar. 

Hal ini mencerminkan komitmen kuat untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di wilayah Papua.

Dengan jumlah perguruan tinggi negeri dan swasta di Tanah Papua yang telah mencapai 75 satuan pendidikan tinggi dan 300 program studi hingga tahun akademik 2023/2024, langkah-langkah tersebut menunjukkan keseriusan dalam mendorong kemajuan pendidikan tinggi di wilayah tersebut. (*)

Tag
Share