Sempat Jadi Kantor Pusat Perusahaan Minyak Milik Belanda
GEDUNG PERWIRA: Sepeda motor melintas di depan Gedung Perwira, kompleks Kantor Pusat lama PT Pertamina, Jakarta, Rabu (6/3/2024). --
Menilik berbagai sumber, gedung ini rupanya sempat menjadi kantor pusat perusahaan minyak milik Belanda bernama Bataafsche Petroleum Maatschappij. Di dalam kompleks kantor pusat lama PT Pertamina ini terdapat lima gedung.
Lima gedung itu meliputi Gedung Perwira 2, Gedung Perwira 4, Gedung Perwira 6, Gedung Utama, dan Gedung Annex yang sudah berdiri selama 85 tahun sejak 1938.
Guna menjaga warisan budaya, maka perawatan dilakukan guna menjaga kekokohan dan kegagahan gedung serta isinya. Dengan demikian, dari sisi keindahan serta nilai-nilai histori senantiasa dapat dinikmati oleh para pegawai yang menjadi penghuni di beberapa area kerja di dalamnya maupun masyarakat yang melintas.
Usia bangunan yang tak lagi muda, membuat pengelola Gedung Perwira secara berkala melakukan peremajaan minor baik di bagian interior dan eksterior, namun tanpa merubah konsep awal bangunan agar nilai cagar budaya tetap melekat.
Tak sekadar memoles, perbaikan dilakukan dengan tetap memperhatikan keaslian, bentuk, bahan serta tata letak gedung yang berdiri kokoh dan kuat bak sosok perwira perang tangguh seperti namanya, serta tak gentar menghadapi berbagai gempuran masa.
Lewat peremajaan serta perbaikan itu, diharapkan dapat menjadikan lokasi bangunan yang berada di kawasan ring satu, dekat Istana Presiden, ini tetap aman, nyaman serta mampu mendukung produktivitas kerja para perwira Pertamina.
Perwira yang melekat pada nama gedung memiliki makna Pertamina Wira yang merupakan sebutan bagi para pekerja Pertamina. Pertamina menilai, perwira merupakan aset yang berharga dalam mengakselerasi capaian visi dan misi perusahaan energi nasional kelas dunia serta menjadi juara dalam sektor energi secara global.
Sementara itu, sebagai cagar budaya yang juga menjadi ikon bangunan bersejarah bagi Pertamina, selain perawatan dan perbaikan berkala, upaya lain juga diterapkan di antaranya melalui pengurangan intensitas jumlah pekerja yang bernaung di gedung itu.
Upaya tersebut dilakukan guna mengurangi potensi kerusakan, termasuk juga dilakukan pemeliharaan rutin di beberapa bagian yang rentan kerusakan, yang meliputi atap serta menara.
Sebagai saksi perkembangan perusahaan minyak dan gas PT Pertamina yang berdiri sejak 1957, Pertamina senantiasa berkomitmen menjaga keaslian bentuk gedung dan tidak melakukan pemugaran maupun pembongkaran.
"Pertamina berkomitmen akan terus menjaga orisinalitas gedung dan tidak melakukan pemugaran ataupun pembongkaran terhadap Gedung Perwira," kata Fadjar.
Namun begitu, bila diperlukan pembangunan, maka penyesuaian desain dengan mengedepankan ketelitian bakal dilakukan sehingga predikat sebagai ikon gedung perkantoran Pertamina dapat tersemat dengan indah sepanjang masa.
Pengelola gedung akan menjalin koordinasi dengan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta dan meminta masukan sebelum dilakukan pembangunan area kawasan. (ant)