BI Luncurkan SIGINJEI Tahun 2024
SEREMONI : Saat pembukaan kegiatan SIGINJEI Tahun 2024 yang berlangsung di di Atrium Jamtos pada Kamis (2/5)--
Sebagai Upaya Mendorong Ekonomi dan Keuangan Syariah di Jambi
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi melaksanakan kegiatan SIGINJAI (Semarak Ekonomi dan Keuangan Syariah Negeri Jambi yang berlangsung dari tanggal 1 hingga 5 Mei 2024 di Atrium Jamtos. Kegiatan SIGINJAI tahun 2024 merupakan nama baru dari kegiatan Semarak Ekonomi Syariah Jambi (SERAMBI) yang sudah rutin dilakukan setiap tahunnya, hanya saja mulai tahun ini namanya berubah, namun tujuannya tetap sama yaitu sebagai upaya mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Jambi.
Perubahan nama dari SERAMBI menjadi SIGINJAI diharapkan dapat memberikan semangat baru seiring dengan wajah baru yang ditampilkan dalam event ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pemilihan nama SIGINJAI terinspirasi dari Keris Siginjai yang merupakan pusaka dimiliki oleh kesultanan Jambi sejak masa Rangkayo Hitam berkuasa di negeri Jambi serta merupakan lambang kebesaran serta kepahlawanan Raja dan Sultan Jambi zaman dahulu kala.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Warsono mengatakan, SIGINJAI merupakan kegiatan yang menjadi bagian semarak perayaan road to FESyar (Festival Ekonomi Syariah) wilayah Sumatera yang akan diselenggarakan sejak tanggal 26 Mei hingga 2 Juni 2024 di Kota Batam dan juga KKI (Karya Kreatif Indonesia) salah satu flagship event BI untuk UMKM Indonesia yamg akan diselenggarakan pada Juli 2024 di Jakarta. "Pada penyelenggaraan SIGINJAI 2024 dilaksanakan berbagai rangkaian kegiatan pameran keuangan syariah dan UMKM unggulan Jambi, talkshow UMKM dan ekonomi syariah, pendampingan sertifikasi halal bagi UMKM, perlombaan/kompetisi syariah sebagai persiapan kompetisi pada FESyar Sumatera 2024, hiburan yang akan dimeriahkan oleh band ibukota yaitu GIGI," katanya.
Kegiatan pameran UMKM unggulan Jambi diikuti oleh 46 UMKM, terdiri dari 23 UMKM makanan & minuman, 17 UMKM produk wastra/fashion, 6 UMKM kriya), serta 6 UMKM/Klaster komoditas kopi unggulan Jambi. Sementara itu, sebagai upaya penguatan keuangan syariah, diselenggarakan pameran keuangan syariah yang menghadirkan 8 Institusi Jasa Keuangan (IJK) melalui sinergi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
BACA JUGA:DPRD Kota Sungai Penuh Desak Pembongkaran Jalan Depan Gedung Nasional
BACA JUGA: Wabup dan Sekda di Muarasabak serta Bungo Peringati Hardiknas
Sebagai dukungan pada penguatan penerapan halal lifestyle, di antaranya melalui halal food, KPwBI Provinsi Jambi bekerjasama dengan Satgas Halal Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jambi akan melaksanakan kegiatan pendampingan dan fasilitasi sertifikasi halal bagi UMKM kategori makanan dan minuman.
Dalam penyelenggaraan SIGINJAI, KPwBI Provinsi Jambi juga bersinergi dengan komunitas penggiat wastra yang ada di kota Jambi dalam bentuk kolaborasi dengan Jambi Fashion Society (JFS), pesantren binaan, dan Sekolah Menengah Kejuruan/sederajat. KPwBI juga mendukung pengembangan industri kreatif melalui peningkatan keandalan desainer lokal dan pelaku UMKM di kategori fashion sehingga mampu bersaing dan mempromosikan wastra unggulan daerah ke tingkat nasional maupun internasional.
Sementara itu, Sekda Provinsi Jambi, Sudirman, mewakili Gubernur Jambi untuk membuka kegiatan SIGINJAI Tahun 2024 menyebutkan, Pemerintah Provinsi Jambi terus mendorong penguatan perekonomian bagi masyarakat dalam pengembangan Usaha mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Upaya tersebut tentunya memerlukan sinergi dari berbagai pihak, salah satunya Bank Indonesia yang telah menginisiasi terlaksananya kegiatan SIGINJAI Tahun 2024. "Upaya pengembangan UMKM Provinsi Jambi diharapkan semakin mendorong dan meningkatkan kontribusi UMKM dalam pembentukan produk domestik bruto dan penyerapan tenaga kerja.
Dengan potensi pengembangan eksyar yang besar, peningkatan literasi ekonomi syariah dipandang sangat diperlukan. Dengan peningkatan literasi ekonomi syariah diharapkan mampu mendorong perkembangan sektor ekonomi syariah secara keseluruhan. Hal ini dapat mendorong pertumbuhan lembaga keuangan syariah, investasi syariah, dan produk-produk keuangan syariah lainnya. (*)