Panggil Tim Ahli dari Australia dan Turki, Pemasangan dan Setting Alat Linac Gedung Radioterapi

PASANG ALAT: Tim Ahli dari Turki saat Pemasangan dan Setting Alat Linac di Gedung Radioterapi RSUD Raden Mattaher. --

Pengoperasian Layanan Ditargetkan Tahun Ini

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Pengoperasian Gedung Radioterapi di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi terus berprogres. Kabar terakhir, bunker pengobatan kanker lanjutan dengan teknologi canggih ini sudah dilakukan uji fungsi dan masuk ke tahap penyiapan lainnya. 

Wakil Direktur Pelayanan dan Keperawatan RSUD Raden Mattaher dr. Anton Trihartanto menyatakan pemasangan alat telah rampung. Bahkan uji fungsi sudah dilakukan dan hasilnya baik. 

"Hasil uji fungsi baik, yakni uji fungsi linac-braci- dan CT Simulator," ucap Anton kepada Jambi Ekspres.

Secara keseluruhan Anton menyebut kesiapan alat kesehatan dalam bunker berteknologi tinggi ini sudah 90 persen jelang launching. 

BACA JUGA:Rahima Cs Dituntut Berbeda

BACA JUGA:Kolombia Putus Hubungan Dengan Israel

Anton menjelaskan pemasangan dan setting alat linac dilakukan oleh tim ahli dari Australia dan Turki yanga membutuhkan waktu kurang lebih 6 minggu.

"Pemasangan sudah dilakukan oleh Tim setting alat linac yang langsung diberikan arahan oleh Dirjen Yankes Kementerian Kesehatan RI saat berkunjung ke Jambi," ucap Anton.

Saat kunjungan Dirjen Kemenkes ke gedung baru itu, Anton mengungkapkan tidak banyak faktor dan persiapan sebagai catatan program radioterapi Kemenkes 2024. "RSUD Mattaher salah satu yang tercapai target. Bahkan untuk di Pulau Sumatera baru Radioterapi RSUD Matteher yang lengkap di bandingkan tempat lain," jelas Anton.

Untuk sisa persiapan 10 persen yang belum, diterangkan Anton merupakan penyiapan pelaksana tenaga kesehatan. Dalam hal ini pihak RSUD tengah memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) untuk pelaksanaan pengoperasian. Telah disusun pelaksana pada unit kesehatan yang masih langka di Indonesia ini. 

"Bentuk kesiapan SDM yakni dengan mendatangkan dokter spesialis Onko radioterepi dr. Nadira, SpOnk-Rad sudah mau bergabung di RSUD Raden Mattaher dan mau untuk memimpin sebagai kepala instalasi radioterapi," jelas Anton.

Selain itu, dilakukan pembentukan tim pelaksana dari fisikawan medis, perawat radioterapi. "Tim pelaksana ini akan diberangkatkan pelatihan selama kurang lebih 2 bulan di RSCM pada 26 Mei 2024. Ada 7 tenaga medis yang diberangkatkan," jelasnya. 

Pihak RSUD juga berkoordinasi dengan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan Kementerian Kesehatan RI untuk pelaksanaan operasional radioterapi. 

Tag
Share