Kurangi Konsumsi Kafein Saat Menghadapi Cuaca Panas

Ilustrasi secangkir kopi (ANTARA/Pexels/Pixabay)--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Dr. Faisal Parlindungan Sp.PD, seorang dokter spesialis penyakit dalam di RS Cipto Mangunkusumo, menyarankan untuk mengurangi konsumsi kafein seperti kopi saat menghadapi cuaca panas karena dapat meningkatkan risiko dehidrasi.

Dalam sebuah wawancara sebagaimana dikutip Jambi Ekspres melalui ANTARA, Dr. Faisal menjelaskan bahwa kopi memiliki sifat diuretik yang dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil dan menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak cairan.

"Minum kopi dalam jumlah moderat umumnya tidak berbahaya bagi orang yang sehat," kata beliau.

Namun, perlu diingat bahwa efek dehidrasi akibat kopi dapat bervariasi pada setiap individu. Faktor-faktor seperti jumlah kopi yang dikonsumsi, tingkat aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan individu dapat memengaruhi tingkat dehidrasi.

BACA JUGA:NTP Jambi Naik 2,49 Persen

BACA JUGA:MCP 5 Pemda Masih Rendah

Dr. Faisal juga menjelaskan bahwa dehidrasi akibat konsumsi kopi mungkin tidak dirasakan secara langsung karena efeknya yang lebih halus dibandingkan dengan dehidrasi akibat diare atau muntah.

Untuk mengatasi dehidrasi ringan saat musim panas, disarankan untuk mengonsumsi banyak air putih sesuai dengan aktivitas individu dan kondisi cuaca.

"Pada umumnya, diperlukan minimal 8 gelas atau 2 liter air putih per hari. Namun, jika cuaca sangat panas dan terjadi dehidrasi, mungkin perlu mengonsumsi air hingga 3 liter per hari (12 gelas)," tulis Dr. Faisal.

Selain minum air, penting juga untuk mengonsumsi buah-buahan dan sayuran yang kaya akan air seperti semangka, melon, bayam, dan timun.

Untuk mempersiapkan tubuh menghadapi cuaca panas, Dr. Faisal menyarankan untuk mengenakan pakaian longgar, berwarna terang, dan terbuat dari bahan yang menyerap keringat. Penggunaan topi dan kacamata hitam juga disarankan untuk melindungi mata dari sinar matahari.

"Hindari aktivitas fisik di luar ruangan selama jam-jam terpanas. Gunakan tabir surya dengan SPF minimal 30 untuk melindungi kulit dari sinar matahari," tambah Dr. Faisal.

Jika harus beraktivitas di luar ruangan, disarankan untuk keluar rumah pada pagi atau sore hari ketika cuaca lebih sejuk. Beristirahatlah di tempat yang teduh dan sejuk, dan mandi air dingin jika diperlukan untuk menurunkan suhu tubuh.

Dari segi lingkungan, Dr. Faisal menyarankan untuk menjaga ventilasi ruangan terbuka agar udara segar dapat masuk, menggunakan kipas angin atau pendingin ruangan jika memungkinkan, dan menggunakan penutup jendela atau tirai untuk menghalangi sinar matahari masuk ke dalam ruangan. (ant)

Tag
Share