Tragedi Banjir Lahar Dingin di Sumbar Sebabkan 13 Orang Tewas, Pencarian Korban Masih Intensif
Jalan negara di Silaiang putus total akibat digerus luapan air Sungai Batang Anai--
Terkait dengan kerusakan infrastruktur, Gubernur Mahyeldi menyatakan akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memulihkan jalur utama Padang-Pekanbaru via Padang Panjang yang terputus.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat (Sumbar) melaporkan bahwa 13 warga di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam telah kehilangan nyawa akibat banjir lahar dingin yang melanda kedua daerah tersebut.
"Ilham Wahab, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Provinsi Sumbar, menyatakan bahwa sampai saat ini terdapat data mengenai 13 orang yang telah meninggal dunia dan 10 lainnya sedang menjalani perawatan," demikian disampaikan Wahab di Padang pada hari Minggu.
BACA JUGA:Banjir Melanda RS MH Thalib Sungai Penuh, Pasien Panik
BACA JUGA:Debit Sungai Batanghari Naik 8 CM dan Masuk Siaga III, Banjir Kembali Hantui Warga Kota Jambi
BPBD Sumbar bersama dengan instansi terkait masih terus melakukan pencarian terhadap korban yang belum ditemukan.
Dampak dari bencana tersebut juga terlihat pada sejumlah ruas jalan nasional menuju Kabupaten Agam dan Tanah Datar yang tidak bisa dilalui.
Selain mencatat korban jiwa, BPBD Provinsi Sumbar juga tengah melakukan pendataan terkait rumah-rumah warga yang terdampak banjir lahar dingin, baik di Kabupaten Agam maupun Tanah Datar.
Sementara itu, Abdul Malik, Kepala Badan SAR Kota Padang, menginformasikan bahwa belasan korban jiwa telah dirujuk ke rumah sakit terdekat.
BACA JUGA:Tim Satgas Cek Penyebab Banjir Bandang di Kerinci-Sungai Penuh
BACA JUGA:Banjir Bandang Terjang Kerinci dan Sungai Penuh, Warga Terkejut dengan Debit Air Besar
"Data yang kami terima menunjukkan bahwa sembilan korban telah teridentifikasi," ujar Malik.
Basarnas, bersama dengan instansi lainnya, masih terus melakukan pencarian terhadap empat warga di Kabupaten Agam yang hingga kini belum ditemukan.
Basarnas menegaskan komitmen mereka untuk terus memperbaharui data serta perkembangan terkait dengan bencana banjir lahar dingin ini. (*)