God Bless
Oleh : Dahlan Iskan--
Waktu lulus SMA, Jakarta lagi kisruh: ada G30S/PKI. Albar ke Belanda. Ada pamannya di sana. Albar tidak sekolah di sana. Ia kenal anak-anak yang suka musik di sana. Ia belajar gitar di sana. Ia diajak menyanyi di pub-pub di sana.
Pulang ke Indonesia ia merasa lebih pede. Lalu ia ajak gitaris di sana untuk pulang ke Indonesia: Ludwig Lemans. Keturunan Indonesia.
Ludwig-lah yang jadi gitaris saat mereka tampil di TIM. Ian Antono, gitaris legendaris Indonesia belum gabung ke God Bless saat itu.
Melihat konser God Bless kemarin malam saya mengingat-ingat: sudah adakah buku yang terbit tentang Ahmad Albar. Seingat saya belum ada.
Mengapa.
Saya pun menghubungi Buddy ACe. Ia nonton di deretan depan saya. Ia kakak Abdi Negara, vokalis Slank. Ia menjadi moderator saat diskusi tentang God Bless di ulang tahun yang ke 40.
''Sebenarnya sudah ada yang menulis buku tentang God Bless. Sudah sejak sembilan tahun lalu,'' ujar Buddy. ''Tapi Ahmad Albar belum setuju,'' tambahnya.
Buddy mengatakan sudah membaca draf buku tersebut. Isinya banyak yang belum diketahui orang. ''Semacam untold story Ahmad Albar,'' kata Buddy.
Penulis buku tersebut seorang wartawan. Tapi ia menulis lebih sebagai penggemar God Bless. ''Sudah sekitar sembilan kali ia minta izin ke Ahmad Albar. Belum diizinkan,'' kata Buddy.
Mungkin menunggu konser God Bless 75 tahun. Atau 100 tahun. Dan saya janji akan menontonnya lagi. (Dahlan Iskan)