Gemah Ripah
Oleh : Dahlan Iskan--
Giliran saya yang memesan menu: salad kani, salad salmon, sushi dan sup misho. Tidak ada sashimi. Udonnya beda: lebih seperti lo mie. Tidak jadi pesan udon. Ternyata ini memang masakan Jepang milik ABC --American Born Chinese.
Keesokan harinya perjalanan ke barat akan sampai ke New Mexico. Sejauh lima jam ke depan tidak ada kota yang menarik untuk bermalam.
Kalau pun ada terlalu kecil. Di peta terlihat ada kota Hope. Ini memberi harapan. Sampai Hope tidak ada apa-apa. Kota ini hanya berisi sekitar 20 rumah. Di tengah gurun yang begini luas.
Ternyata ladang minyak itu tidak hanya di Odessa dan sekitarnya. Pun setelah meninggalkan Odessa, masih saja menyusuri pertengahan ladang minyak.
Bahkan ketika sudah memasuki perbatasan Texas - New Mexico ladang minyaknya belum habis terlihat.
Masih belum ada pohon. Pun yang pendek. Kalau ada yang mencuat ke atas tanah itu adalah tiang-tiang listrik -yang hanya seperti tonggak-tonggak tinggi.
Yang terlihat lainnya: tangki-tangki penampung minyak. Atau sumur-sumur angguk. Beberapa sumur angguk dipasang berjajar berhadapan --mirip orang-orang Jepang yang sedang saling membungkuk memberi salam.
Sudah dua jam melaju di dalam wilayah New Mexico. Lapangan minyak belum habis. Pemandangan kanan-kini masih didominasi sumur angguk. Atau tiang listrik. Semua sumur angguk itu digerakkan oleh listrik. Maka sejauh mata memandangang seperti ada kebun tiang listrik.
Sejak semula saya memutuskan tidak akan bermalam di Albuquerque --kota terbesar di New Mexico. Terlalu ke utara. Apalagi sudah pernah bermalam di sana.
Kami pilih sedikit ke selatan. Ke kota El Paso. Ini adalah kota perbatasan dengan Meksiko. Film cowboy sering menyebut nama kota ini. Menu malam itu: masakan Meksiko.
Tentu setelah makan malam kami melihat-lihat pagar pembatas antara kota El Paso dengan kota Ciudad Juarez, sekaligus itu pagar antara Amerika dan Meksiko.
Sebenarnya kami punya waktu untuk menyeberang ke Meksiko. Tidak harus punya visa. Siapa pun yang punya visa Amerika bebas masuk ke sana.
Meksiko ternyata sangat rasional. Harusnya begitu. Cari visa Amerika tidak mudah. Begitu sudah punya visa Amerika untuk apa lagi masih ada negara yang tetap mengharuskan visa --kecuali memang mengharapkan pemasukan dari biaya visa itu.
Berarti lapangan minyak di wilayah ini seluas sembilan jam perjalanan mobil dengan kecepatan tinggi: mulai Texas selatan sampai New Mexico selatan.
Itu sama dengan kawasan antara Mekkah - Madinah sampai Riyadh ladang minyak semua.