Jumlah TPS Dua Kabupaten Menyusut
PELANTIKAN : Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tebo, Atiul Fuadiyah ketika melakukan pelantikan terhadap Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) beberapa waktu lalu. --
JAMBI- Jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) Kabupaten Tebo untuk Pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 bakal menyusut dibandingkan Pemilu 2024. Berkurangnya jumlah TPS disebabkan bertambahnya jumlah maksimal pemilih di setiap TPS menjadi 600 orang.
"Pada Pemilu lalu, mata pilih setiap TPS sebanyak 300 orang, kini 600 per TPS, jadi otomatis TPS nya jadi berkurang," kata Atiul Fuadiyah, Ketua KPU Tebo, Selasa (4/6) kemarin.
Atiul memperkirakan jumlah TPS pada Pilkada Tebo sebanyak 661 TPS, berdasarkan pembagian dari jumlah mata pilih. "Daftar pemilih di Tebo sebanyak 261.978, maka diperkirakan sebanyak 661 unit TPS di Pilkada nanti," ujarnya.
Ia menjelaskan, berkurangnya TPS di Pilkada ini karena pengaruh maksimal per TPS jadi 600 dari sebelumnya hanya 300 pemilih. "Dulu di Pemilu batas maksimal per TPS 300, kini di Pilkada 600 maksimal, jadi dari 1.044 unit TPS kini di Pilkada perkiraan 661 unit," terangnya.
Namun untuk minimal tidak dibatasi, karena melihat kondisi dan geografis TPS dan masyarakat. Menurutnya, jumlah maksimal mata pilih akan disesuaikan dengan kondisi wilayah.
"Minimalnya kita per TPS kondisional disesuaikan dengan kondisi alam, kemudian kondisi jangkauan wilayah TPS terhadap jangkauan masyarakat,” katanya.
Tidak hanya di Tebo, penyusutan jumlah TPS juga terjadi di Kabupaten Muaro Jambi. Ini dihitung berdasarkan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Muaro Jambi kepada KPU Kabupaten Muaro Jambi sebanyak 312.957.
Ketua KPU Kabupaten Muaro Jambi, Al Muttaqin ketika mengatakan bahwa data yang disampaikan oleh dinas dukcapil ini masih akan diverifikasi oleh petugas di lapangan. Jadi DPT nantinya bisa saja bertambah bisa saja berkurang.
"Ada pengurangan sekitar 983 pemilih. Tapi ini bisa saja berubah, sebab penetapan DPT masih lama," kata Al Muttaqin.
Menurutnya pengurangan ini dikarenakan beberapa faktor, seperti ada yang pindah domisili, ada yang meninggal dunia.
Namun demikian, pihaknya masih akan melakukan verifikasi dilapangan. Verifikasi ini akan dilakukan oleh petugas pantarlih. "Nanti didatangi setiap rumah. Apakah ada pengurangan atau penambahan," pungkasnya. (aiz)