PPDB 2024, SAH Minta Pemerintah Antisipasi Inflasi Sektor Pendidikan
Anggota DPR RI Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM disambut para siswa dalam kunjungan ketika menjabat pimpinan Komisi Pendidikan beberapa waktu lalu. --
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO- Kenaikan harga secara atau inflasi di semua sektor ekonomi pasca lebaran ini telah berimbas turunnya daya beli masyarakat secara nasional.
Salah satu sektor yang sangat terdampak akan situasi ini adalah dunia pendidikan. Indikasinya terlihat dari tingginya angka putus sekolah di berbagai daerah di Indonesia.
Hal ini di sampaikan Mantan Pimpinan Komisi Pendidikan DPR RI Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM (SAH) ketika berbicara dalam diskusi dampak inflasi terhadap dunia pendidikan di Jakarta, Senin (29/4) lalu.
BACA JUGA:SAH Minta Pemerintah Atasi Kelangkaan Obat di Rumah Sakit
BACA JUGA:SAH Terus Dorong Capaian Universal Health Coverage (UHC) Provinsi Jambi
"Tingginya angka inflasi berdampak pada turunnya daya beli masyarakat, dalam hal ini termasuk sektor pendidikan yang akan memasuki tahun ajaran baru Juni 2024 ini," katanya.
Dampak dari ini menurutnya dari berbagai daerah di tanah air banyak anak sekolah yang tidak bisa lanjut study atau putus sekolah.
Sehingga pemerintah harus mulai mengantisipasi meluasnya dampak ini di bidang pendidikan, tegas Anggota Fraksi Partai Gerindra tersebut.
BACA JUGA:SAH Ingatkan Pentingnya Integrasi Ekonomi Sebagai Syarat Provinsi Jambi Maju
BACA JUGA:Dari Tanah Suci, SAH Doakan Provinsi Jambi Lebih Baik, Maju dan Makmur
"Jika tidak diantisipasi ini akan memicu tingginya angka putus sekolah di Indonesia karena ekonomi yang susah," katanya.
Apalagi inflasi yang terjadi beriringan dengan penurunan harga karet dan sawit di semua sentra produksi di seluruh Indonesia.
Padahal dua komoditi perkebunan itu merupakan mata pencarian utama masyarakat kita di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
BACA JUGA:Tekad SAH Menjaga Kesejahteraan Pekerja Lewat Penetapan UMP