Edukasi Penyakit Diabetes Mudahkan Penanganannya
Ilustrasi - Pasien diabetes mengikuti kegiatan senam kaki yang digelar oleh Dinas Kesehatan Kediri, Jawa Timur, dalam upaya mencegah munculnya komplikasi penyakit.--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Dokter dari Divisi Endokrin, Metabolik, dan Diabetes, Departemen Klinik Ilmu Penyakit Dalam FKUI Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr. dr. Tri Juli Edi Tarigan, SpPD-KEMD menekankan pentingnya edukasi terhadap masyarakat terkait penyakit diabetes sehingga mudah dalam penanganannya.
"Edukasi dulu untuk pemahaman masyarakat, jadi tidak melulu obat sebenarnya. Masyarakat perlu paham dulu apa itu diabetes," kata Tri Juli dalam webinar "Ngobrol Pintar tentang Diabetes" yang dipantau di Jakarta.
Pria yang akrab disapa Tije itu menyampaikan, masyarakat luas perlu memahami apa itu penyakit kencing manis atau yang biasa disebut Diabetes Melitus, di mana kadar gula darah (glukosa) pada seseorang melebihi nilai normal sehingga menyebabkan penyakit kronis.
Selain itu, masyarakat perlu mengerti cara-cara mengendalikan kadar gula darah termasuk pengaturan asupan makanan, juga mengerti perjalanan penyakit diabetes yang diderita, serta mengerti kebutuhan obat-obatan yang diperlukan.
BACA JUGA:PPP Tunda Rekomendasi Untuk Bacakada Kerinci, Bungo, Muaro Jambi dan Sungai Penuh, Ini Alasannya
BACA JUGA:Peningkatan Layanan pada Warga, RSUD STS Tebo Terima Alat CT Scan dan Monografi dari Kemenkes
Menurut dia, tidak hanya penderita diabetes yang perlu mengatur pola makan, tetapi juga seluruh masyarakat secara umum.
Kemudian juga pentingnya memenuhi kebutuhan nutrisi secara seimbang sesuai takaran, tidak kurang dan tidak lebih untuk menghindari risiko yang lebih berat.
Selanjutnya, memprioritaskan aktivitas olahraga secara rutin minimal 30 menit setiap hari.
Guna melengkapi pengendalian asupan makanan dan pola hidup sehat tersebut, ia mengimbau masyarakat untuk berkonsultasi dengan dokter agar memperoleh informasi serta penanganan yang tepat terkait kondisi kesehatan yang berhubungan dengan penyakit diabetes.
"Kalau sudah paham itu masyarakat kooperatif. Kalau sudah ngerti, jadi mau ngikut instruksi dan penanganan oleh dokter," katanya.
Berdasarkan data dari International Diabetes Federation (IDF), jumlah penderita diabetes di dunia pada tahun 2021 mencapai 537 juta.
Angka ini diprediksi akan terus meningkat mencapai 643 juta di tahun 2030 dan 783 juta pada tahun 2045.
Menurut IDF, Indonesia menduduki peringkat kelima negara dengan jumlah diabetes terbanyak dengan 19,5 juta penderita di tahun 2021 dan diprediksi akan menjadi 28,6 juta pada 2045.