Gelar Perdamaian Secara Adat Kasus Pertikaian di Gentala Arasy

Sekda Kota Jambi A Ridwan --

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Jambi menggelar “Doa Pelepas Cemas Perdamaian Kasus Gentala Arasy”, Sabtu (29/6/2024). 

Prosesi adat yang berlangsung di Pendopo Rumah Dinas Gubernur Jambi, Sabtu pagi (29/06/2024) itu dihadiri Gubernur Jambi yang diwakili Sekda Provinsi Jambi H. Sudirman, Ketua LAM Kota Jambi Datuk H. Nawawi Ismail bergelar Datuk Mangku Setio Pengembiro beserta pengurus LAM Kota Jambi, unsur Forkompimda Kota Jambi, Kakan Kemenag Kota Jambi, Ketua MUI Kota Jambi, unsur instansi terkait, Camat Jambi Timur, Camat Pelayangan beserta Lurah dan Ketua RT setempat serta perwakilan keluarga pelaku dan korban.

Pemerintah Kota Jambi sangat mengapresiasi mediasi perselisihan dalam masyarakat dengan bentuk penyelesaian adat yang difasilitasi oleh LAM Kota Jambi tersebut. 

Hal itu disampaikan dalam sambutan tertulis Pj Walikota Jambi yang dibacakan oleh Sekda Kota Jambi A. Ridwan.

BACA JUGA:Komitmen Tinggi dalam Pembangunan Keluarga, Pemkot Jambi Raih iBangga Award 2024

BACA JUGA:Sambut HUT Bhayangkara ke-78, Polda Jambi Gelar Turnamen Mini Soccer yang Diikuti 4 Tim

"Pemerintah Kota Jambi menyampaikan apresiasi yang setingginya dan ucapan terima kasih utamanya kepada jajaran LAM Kota Jambi yang menginisiasi perdamaian dalam bentuk prosesi adat ini," kata A Ridwan.

Lanjut Sekda, Pj Walikota berharap, agar segala tunjuk ajar yang telah diberikan oleh para tuo-tuo tengganai dari Lembaga Adat Kota Jambi dapat diterima dengan hati penuh damai. 

"Dengan adanya pertemuan hari ini, saya berharap usai sudah segala konflik yang terjadi, dan mari kita kembali menjalankan kehidupan bermasyarakat dengan damai dan penuh kasih. Mudah-mudahan kita dapat mengambil hikmah dari peristiwa ini," tambahnya.

Sekda juga mengingatkan, agar pemangku LAM mulai dari tingkat kelurahan hingga kecamatan dapat menguatkan perannya khususnya melakukan sosialisasi dan mendeteksi kerawanan di masyarakat dengan mengedepankan penyelesaian secara kekeluargaan dibawah koordinasi lembaga adat masing-masing dan ditengahi oleh Lembaga Adat Melayu Kota Jambi.

Sekda mengingatkan, bahwa tidak ada yang lebih indah dari terjalinnya silaturahim yang kian erat dari waktu ke waktu. Tidak ada yang lebih penting untuk dijadikan panutan selain adat dan budaya. 

"Kita tidak pernah meninggalkan ajaran Agama dalam melaksanakan kehidupan bermasyarakat, untuk itu mari kita bekerja sesuai peraturan dan perundang-undangan dalam bidang pemerintahan dan juga menjunjung tinggi adat dan budaya pada kehidupan sosial di tengah-tengah masyarakat. Mari kita saling membantu, saling asah, asuh dan asih untuk mewujudkan masyarakat Kota Jambi Tanah Pilih Pusako Betuah yang adil, makmur dan sejahtera," kata Sekda.

Sementara itu, Gubernur Jambi yang diwakili oleh Sekda Provinsi Jambi H. Sudirman, menyambut baik prosesi adat perdamaian perselisihan masyarakat tersebut. Menurutnya LAM Kota Jambi sudah melakukan langkah yang tepat dalam penyelesaian perselisihan di masyarakat.

Selain menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih, Sudirman juga berharap prosesi adat "Doa Pelepas Cemas Perdamaian" ini mengakhiri perselisihan dan masyarakat kembali hidup rukun damai seperti sediakala.

Tag
Share