Daging Babi

Oleh : Dahlan Iskan--

Saya pun bertanya pada intelektual Islam seperti Prof Dr Komaruddin Hidayat. Ia rektor Universitas Islam Internasional Indonesia. Juga mantan rektor Universitas Islam Negeri Jakarta.

"Apakah Kumaila sudah masuk dalam radar intelektual Islam di Indonesia?"

"Dia melakukan sebuah pemberontakan dengan penampilan wajah yang cantik, ramah dan pintar. Agama bagi Kumaila telah menyatu dengan budaya," ujar Prof Komaruddin.

"Baru sebatas pemberontak? Belum pemikir Islam?"

"Potential jadi pemikir dengan modal pengetahuan yang dia miliki. Perlu lebih banyak interaksi dengan arus pikiran zaman ağar kian matang dan paradigmatik," ujarnya.

"Sayang kalau sekadar masuk dalam jajaran penceramah selebriti. Dia punya modal jadi pemikir trend setter," tambah Komaruddin.

Saya kembali menghubungi Kumaila. Saya ingin tahu apakah dia putri seorang ulama. Jangan-jangan saya kenal bapaknyi.

Ternyata dia putri Prof Dr Achmad Mubarok. Kumaila enam bersaudara, dia sendiri yang wanita. Sang ayah alumni Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Mulai S-1 sampai S-3.

Prof Mubarok adalah guru besar pertama untuk ilmu psikologi Islam. Ia pernah menjadi dekan fakultas dakwah di almaternya itu.

Tentu saya kenal Prof Mubarok. Almarhum adalah wakil ketua umum Partai Demokrat. Dari intelektual ia pindah jalur ke politik. Jadi anggota DPR dari fraksi partainya.

Mubarok juga seorang yang lebih dekat dengan sufi. Orang sufi lebih terbuka dalam hal hukum Islam, fikih. Ia tidak kaget putrinya punya pemikiran seperti itu.

Kumaila memang cerdas sejak sekolah. Dia sering ikut Olimpiade Sains dan Matematika. Sering juara.

Dia pernah jadi guru ngaji. Juga guru bahasa Arab. Tapi sejak berpisah dengan suami tahun 2020 lalu Kumaila konsentrasi sebagai content creator. Juga menjadi mentor untuk pelajaran logika dan penalaran umum di sebuah perusahaan bimbingan belajar online.

Sesekali, ketika sekolah libur, dia bersama dua anaknyi.(Dahlan Iskan)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan