Waspadai Penyebab Diabetes pada Anak
Petugas kesehatan melakukan prosedur pemeriksaan kadar gula darah pada pasien. --
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Diabetes mellitus, kondisi yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah secara kronis, tidak hanya mengancam orang dewasa tetapi juga anak-anak dan remaja.
Dokter spesialis anak dan konsultan dari Universitas Gadjah Mada, dr. Piprim Basarah Yanuarso Sp.A(K), mengingatkan bahwa ada dua jenis diabetes yang paling umum terjadi pada anak-anak.
"Diabetes tipe 1 terkait erat dengan sistem kekebalan tubuh, di mana tubuh tidak mampu memproduksi insulin yang cukup. Ini membutuhkan suntikan insulin sebagai terapi utama," kata dr. Piprim, yang berpraktik di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta.
Sementara itu, diabetes tipe 2 lebih banyak terkait dengan gaya hidup tidak sehat, seperti konsumsi berlebihan pemanis buatan, terutama sirup fruktosa tinggi yang sering digunakan dalam minuman bersoda.
BACA JUGA:Waspadai Demam Berdarah
BACA JUGA:Minta Kaji Jalur Darat Pemberangkatan Jamaah Jambi-Batam
"Dalam diabetes tipe 2, sel-sel tubuh menjadi kurang responsif terhadap insulin, yang menyebabkan penumpukan glukosa dalam darah," jelas dr. Piprim.
Menurutnya, pola makan dengan indeks glikemik tinggi dan kurangnya aktivitas fisik juga dapat memicu kondisi ini. Namun, perubahan gaya hidup sehat dapat membantu mengendalikan diabetes tipe 2 pada tahap awal.
"Anak-anak dengan diabetes tipe 2 sering kali berhubungan dengan obesitas. Hampir 80 persen kasus diabetes tipe 2 pada anak-anak terjadi pada mereka yang mengalami obesitas," tambahnya.
Penting untuk melakukan pemeriksaan yang tepat untuk mengidentifikasi jenis diabetes pada anak, seperti pemeriksaan C-peptide untuk mengevaluasi produksi insulin.
"Penanganan dini sangat penting. Diabetes tipe 1 memerlukan terapi insulin, sementara diabetes tipe 2 dapat dikontrol dengan perubahan gaya hidup sehat," ujar dr. Piprim.
Ia menyarankan orang tua untuk memperhatikan pola makan anak, mendorong aktivitas fisik yang teratur, dan menghindari konsumsi pemanis buatan berlebihan untuk mencegah risiko diabetes pada anak-anak.
Diabetes pada anak bukanlah hal yang harus diabaikan. Dengan pengawasan dan perawatan yang tepat, risiko komplikasi jangka panjang dapat diminimalkan, sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara sehat. (ant)