UI dan University of Otago Kembangkan Penelitian Infeksi Kanker

Kepala Kantor Internasional UI, drg. Baiduri Widanarko, M.KKK, Ph.D--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Universitas Indonesia (UI) dan University of Otago, Selandia Baru, resmi menjalin kerja sama dalam penelitian infeksi kanker yang bertujuan untuk aplikasi langsung di rumah sakit. Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dilakukan oleh Kepala Kantor Internasional UI, drg. Baiduri Widanarko, M.KKK, Ph.D, dan Director International University of Otago, Jason Cushen.

drg. Baiduri Widanarko menyatakan keyakinannya terhadap kesuksesan kolaborasi ini, yang sejalan dengan komitmen UI dalam memperluas kerja sama global. 

"Sebagai universitas kelas dunia, UI terus berkomitmen untuk memperluas kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dengan University of Otago," ujar drg. Baiduri.

UI, yang memiliki rumah sakit di Kampus Depok dan bekerja sama dengan RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Kampus Salemba Jakarta, akan berpotensi menerapkan hasil penelitian ini di fasilitasnya.

Jason Cushen juga optimis mengenai hasil kolaborasi ini. "MoU ini membuka jalan bagi kerja sama besar di masa depan, mengingat kedua universitas memiliki reputasi internasional yang kuat di berbagai disiplin ilmu," kata Cushen.

Kolaborasi ini mencakup tiga area utama: pertukaran mahasiswa, kolaborasi riset, dan summer course. Di bidang penelitian, dosen dan peneliti dari Fakultas Kedokteran UI, dr. Rina La Distia Nora, Sp.M(K), Ph.D, mengungkapkan potensi riset dalam mikrobiologi, termasuk tuberkulosis, parasitologi, resistensi antimikroba (AMR), genomik, pengawasan patogen, infeksi, dan imunoterapi untuk kanker.

Program fast track internasional juga dibahas, memungkinkan mahasiswa untuk memperoleh gelar sarjana dalam tiga tahun dan melanjutkan ke program master. drg. Nieka Adhara Wahono, Manajer Kerjasama, Ventura dan Hubungan Alumni Fakultas Kedokteran Gigi UI, menyebutkan bahwa program ini akan mempercepat pendidikan dan meningkatkan kompetensi internasional mahasiswa.

Selain bidang kesehatan, kolaborasi ini berpotensi diperluas ke disiplin ilmu lainnya. University of Otago, yang didirikan pada 1869, dikenal dengan riset inovatif dan kontribusinya di berbagai bidang ilmu, termasuk kesehatan, sains, ilmu sosial, hukum, humaniora, bisnis, seni, dan pendidikan. UI juga mencakup tiga rumpun ilmu: kesehatan, sains dan teknologi, serta sosial humaniora. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan