Alam Barajo Tertinggi Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

Kepala DPMPPA Kota Jambi, Noverintiwi Dewanti --

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Kota Jambi mencatat peningkatan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak sepanjang tahun 2024. 

Berdasarkan data dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPMPPA), terdapat 117 kasus kekerasan dari Januari hingga Agustus 2024. Jumlah ini mengalami lonjakan dibandingkan dengan 96 kasus yang tercatat sepanjang tahun 2023.

Kepala DPMPPA Kota Jambi, Noverintiwi Dewanti, menjelaskan bahwa kasus-kasus kekerasan meliputi berbagai bentuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Rincian kasus tersebut antara lain kekerasan terhadap istri sebanyak 29 kasus, kekerasan terhadap perempuan sebanyak 20 kasus, serta pelecehan terhadap anak laki-laki dan perempuan masing-masing sebanyak 20 dan 32 kasus.

Dewanti menyebutkan bahwa peningkatan jumlah laporan ini dipengaruhi oleh meningkatnya kesadaran masyarakat dan dorongan dari aparat penegak hukum untuk melaporkan kasus kekerasan. 

BACA JUGA:Tingkatkan Pengawasan Lalu Lintas Media Pembawa

BACA JUGA:Pembunuh Driver Maxim Belum Dilimpahkan ke Kejaksaan

“Masyarakat kini lebih terbuka untuk melapor berkat adanya fasilitas pengaduan yang memadai,” ujarnya.

Faktor ekonomi menjadi penyebab utama dari tingginya angka kasus kekerasan. DPMPPA Kota Jambi, melalui UPTD PPA, berkomitmen untuk menangani dan memberikan dukungan kepada korban kekerasan. 

Distribusi kasus kekerasan di tahun 2024 menunjukkan konsentrasi tertinggi di Kecamatan Alam Barajo dengan 29 kasus, diikuti oleh Kota Baru (18 kasus) dan Paal Merah (16 kasus). Kecamatan lainnya yang melaporkan kasus kekerasan termasuk Jambi Timur (13 kasus), Telanaipura dan Jelutung (12 kasus masing-masing), serta Jambi Selatan (8 kasus). Danau Sipin mencatat 7 kasus, sementara Pelayanan dan Danau Teluk masing-masing memiliki 1 kasus.

Peningkatan laporan kasus kekerasan ini menandakan bahwa masyarakat semakin aktif dalam melaporkan insiden kekerasan, dengan dukungan dari berbagai lembaga untuk penanganan yang lebih baik. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan