Perkembangan Motorik Anak Dapat Diasah di Rumah, Menurut Dokter
Sejumlah anak dari Komunitas Balance Bike Bekasi berlatih sepeda tanpa pedal dalam semangat kemerdekaan--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Sekretaris Unit Kerja Koordinasi Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Amanda Soebadi, Sp.A(K), M.Med (ClinNeurophysiol), menekankan bahwa orang tua dapat mengasah perkembangan motorik anak di rumah tanpa perlu mengikuti program-program khusus yang mahal.
Dalam sebuah diskusi daring yang berlangsung pada Selasa, Amanda menjelaskan bahwa stimulasi untuk mencapai perkembangan motorik yang optimal dapat dilakukan dengan cara sederhana.
"Orang tua bisa memberikan kesempatan bagi anak untuk mengeksplorasi lingkungan sekitar mereka," ujarnya.
BACA JUGA:Dokter Spesialis Anak Soroti Pentingnya Gizi Seimbang untuk Perkembangan Motorik
BACA JUGA:Pentingnya Pemeriksaan Untuk Anak Dengan Keterlambatan Perkembangan Motorik
Stimulasi perkembangan motorik dapat dilakukan melalui berbagai aktivitas bermain, baik saat anak duduk maupun tengkurap, sesuai dengan tahap perkembangan yang telah dicapai.
"Penting untuk memberikan pengalaman sensoris yang bervariasi," tambahnya.
Amanda juga menyoroti penggunaan kursi bersabuk untuk aktivitas motorik anak, dan menyarankan agar penggunaannya dibatasi maksimal dua jam per hari.
Sementara itu, baby gym atau tempat bermain khusus untuk bayi dan balita juga dapat menjadi pilihan stimulasi, meski tidak wajib.
"Jika anak menikmati program tersebut, silakan fasilitasi mereka," katanya.
BACA JUGA:Perkembangan Motorik Anak Bisa Diasah di Rumah
BACA JUGA:Pengaruh Media Sosial dan Imitasi Terhadap Tren Busana Anak Muda
Namun, Amanda mengingatkan bahwa pada usia 6 bulan hingga 2 tahun, anak biasanya lebih suka bermain sendiri ketimbang berinteraksi dengan teman sebaya.
"Jika anak tidak terlihat senang berada di lingkungan yang mengharuskan mereka bermain bersama, itu adalah hal yang wajar," jelasnya.
Penting bagi orang tua untuk memahami tahapan perkembangan motorik anak guna memberikan intervensi yang diperlukan jika terjadi keterlambatan.
Menurut Amanda, perkembangan motorik kasar, yang melibatkan otot besar, adalah yang paling mudah diamati.
Ia mengutip penelitian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menunjukkan bahwa bayi berusia 4 bulan seharusnya sudah dapat mengangkat kepala, tengkurap tanpa bantuan pada usia 6 bulan, dan duduk sendiri pada usia 6-7 bulan.
BACA JUGA:Dokter Berikan Tips Stimulasi untuk Mengajari Anak Berbicara
BACA JUGA:Perhatian Terhadap Kesiapan Mental Anak dalam Penggunaan Sepeda Listrik ke Sekolah
Selain itu, bayi di usia 7-8 bulan dapat berdiri dengan pegangan, merangkak pada usia 8-9 bulan, berjalan sambil berpegangan pada usia 9 bulan, dan mulai berjalan sendiri antara usia 12 hingga 16 bulan. (*)