Siswi MTS Hampir Jadi Korban Penculikan
--
JAMBI - Seorang pelajar perempuan berinisial (SB).di Madrasah Tsanawiyah Mamba'ul Ulu, Kelurahan Bakung Jaya, Kecamatan Paal Merah, Kota Jambi hampir menjadi korban penculikan oleh sejumlah pria. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (28/11) sekira pukul 12.00 WIB saat SB hendak pulang ke rumahnya dari sekolah.
Kejadian bermula saat SB berjalan kaki dari sekolah yang tak jauh dari rumahnya di Perumahan Villa Ratu Mas. Awalnya SB berjalan kaki berdua bersama teman sekolahnya, setelah masuk ke komplek perumahan, SB berjalan sendiri karena berbeda arah.
Saat berjalan sendiri, tiba-tiba satu mobil Avanza berwarna hitam membunyikan klakson. Namun, SB menepi karena mengira dirinya mengganggu jalan.
Setelah menepi, beberapa orang yang berada di dalam mobil memanggil SB dan menanyakan hendak kemana, yang kemudian SB menjawab akan pulang.
Sekelompok orang tersebut meminta siswa MTS kelas 7 itu untuk masuk ke dalam mobil dengan alasan akan diantar pulang ke rumahnya.
Kronologi ini dijelaskan langsung oleh ibu SB yakni bernama Manza. Dikatakannya, anaknya tersebut menolak ajakan oleh sekelompok orang yang diperkirakan lebih dari 3 orang, namun tetap dipaksa. "Yang didalam mobil bilang, ayolah masuk mobil, ayolah sinilah. Anak saya takut mau melihat wajah didalam mobil karena takut dihipnotis, takut ditarik kedalam mobil jadi anak saya maju kedepan mendahului mobil, agak jaga jarak," ungkapnya, Rabu (29/11) kemarin saat diwawancarai awak media.
Sekelompok orang tersebut tetap memaksa dan mengikuti SB dari belakang. Beruntung, SB dapat terbebas dari orang tersebut setelah dirinya masuk ke pekarangan rumah salah satu warga. "Karena jarak anak saya agak jauh dari mobil, jadi anak saya asal menunjuk rumah warga yang ada di kompleks ini bahwasanya anak saya menunjukkan rumah kami, sambil bilang ini rumah aku bilang ke orang itu, sambil berteriak memanggil mama-mama," ujarnya.
Setelah SB menjerit sambil memanggil mama di rumah warga tersebut, mobil itupun putar balik dan kabur meninggalkan anak yang hampir menjadi korban penculikan ini. "Setelah mobil itu kabur, anak saya melihat mobil itu keluar dari perumahan baru lari ke rumah mengadu ke saya dalam posisi tubuh yang gemetar, ketakutan. Saya tenangin dia sambil saya kasih minum dan saya sama adik saya melapor ke Ketua RT setempat," terangnya.
Dari keterangan SB kepada ibunya, laki-laki yang berada didalam mobil tersebut terlihat berjumlah 3 orang. Tetapi SB hanya melihat sekilas saja karena takut dihipnotis atau ditarik. "Penjelasan anak saya yang sepintas dia lihat itu ada 3 orang, didepan 2 dan bangku tengah 1. Tapi kemungkinan ada juga di bangku belakang 2 orang karena ada suara dari belakang, mungkin 5 atau 6 orang," beber Manza.
Menurut Manza, sejumlah siswa SD di depan perumahan dan madrasah tempat sekolah anaknya cukup banyak yang berjalan kaki saat pulang sekolah, karena posisi rumah yang tidak jauh dari sekolah. Bahkan di area tersebut tidak terlalu sepi. "Disini sudah biasa anak jalan kaki karena dekat, tidak pernah ada hal kejadian gimana-gimana. Tidak pernah ada terpikir sampai ada kejadian ini, anak saya pun lebih sering saya jemput tapi saya agak terlambat pada hari kejadian itu jemputnya," jelasnya.
Manza mengungkapkan, akibat kejadian tersebut, anaknya mengalami trauma sehingga tidak mau sekolah. "Kalau trauma pasti, tadi pagi dia bilang sama saya takut ke sekolah," katanya.
Karena mengalami ketakutan, Manza mencoba untuk menenangkan sang anak, memberikan semangat dan support. "Saya berikan semangat dan bilang kamu tidak perlu takut, mama ada mama akan antar kamu. Saya berikan lagi kasih sayang, saya pulihkan lagi traumanya. Akhirnya saya antar ke sekolah," ujarnya.
Ibu SB ini juga telah melaporkan kejadian tersebut kepada Ketua RT setempat. Setelah itu pihak kelurahan, kepolisian dan TNI menyambangi rumah siswi madrasah tersebut. "Makanya saya melapor tadi gunanya disisi lain terlindungi dengan bapak-bapak yang sudah peduli dengan kami dan warga yang support juga. Sampai saat ini saya masih memulihkan anak saya," ungkap Manza.
Selain itu, Ibu SB juga melaporkan anaknya yang hampir saja menjadi korban penculikan kepada pihak sekolah. Disampaikan Manza bahwa para guru di sekolah SB kaget dan syok mengetahui hal ini. "Pihak sekolah syok dan guru-guru menanyakan kabar anak, memberikan support. Kepada teman SB yang lain juga dan wali murid lain untuk lebih hati-hati lagi dan lebih di jaga lagi," tuturnya.