November Rain, SAH minta Pemerintah Waspadai Kenaikan Harga Pangan Karena Cuaca Panas

Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO-  Musim panas di akhir tahun, berpotensi membuat lonjakan harga sayur dan cabe di beberapa daerah di Jambi saat ini, hanya merupakan gambaran betapa rentannya konsep ketahanan pangan Indonesia.

Hal ini tak luput dari perhatian ketua DPD HKTI Provinsi Jambi Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM (SAH) ketika menyampaikan pandangannya tentang ketahanan pangan.

" Tingginya harga cabe ini akibat dari tidak adanya estimasi kebutuhan pangan dalam satu musim panen, akibatnya tidak tidak tergambar berapa kebutuhan cabe di pasaran dalam satu kurun waktu," ujarnya.

Jika saja pemerintah melakukan perhitungan kebutuhan cabe dan produk pangan lain dengan seksama, tidak akan muncul kelangkaan yang memicu kenaikan harga, jelas tokoh yang lama berprofesi sebagai pengusaha perkebunan ini.

Menurutnya luas areal tanam itu di atur dengan mempertimbangkan kebutuhan pasar, sehingga tidak tidak terjadi kelangkaan dan juga tidak terjadi over stock yang mengakibatkan harga jatuh.

Harga cabe naik yang menjerit konsumen, harga jatuh petani merugi, padahal jika situasi keseimbangan bisa tercapai petani dan masyarakat sama - sama untung.

Untuk itu SAH mengatakan H. Prabowo Subianto tokoh dan lama memimpin HKTI memiliki konsep keseimbangan produksi dan pasar.

" Menurut pak Prabowo tidak perlu senua orang harus menanam cabe, karena itu juga tidak baik, tapi ketahanan pangan iti membutuhkan estimasi produksi berdasarkan permintaan pasar.

Dari data ini kita bisa mengatur kebijakan dan alokasi lahan sebagai sentra produksi yang hasilnya mencukupi tapi tidak berlebihan. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan