Isak Tangis Wanai Pemakaman Koptu Anumerta Hendrianto, Tinggalkan 2 Orang Putri

SECARA MILITER: Prosesi pemakaman Koptu Anumerta Hendrianto di Desa Larik Kemahan, Kecamatan Hamparan Rawang, Kota Sungai Penuh, Rabu sore (27/12/2023) sekitar pukul 16.40 WIB. FOTO: HENDRI DEDE PUTRA/JE --

SUNGAI PENUH, JAMBIEKSPRES.BACAKORAN.CO-Isak tangis istri dan keluarga pecah saat jenazah Kopda Anumerta Hendrianto dikebumikan secara militer di pemakaman keluarga di Desa Larik Kemahan, Kecamatan Hamparan Rawang, Kota Sungai Penuh, sekitar pukul 16.40 WIB Rabu sore (27/12/2023). 

Ratusan warga Sungai Penuh memadati lokasi pemakaman yang terletak persis di samping kediaman korban. Ucapan duka cita pun memenuhi sepanjang area pemakaman prajurit TNI yang lebih setahun bertugas di Papua itu. 

Kopra Hendrianto Prajurit TNI Satuan Batalyon Infanteri 133 Yudha Sakti Padang yang gugur di Papua itu meninggalkan seorang istri dan dua orang anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). 

Upacara pemakaman secara militer itu dipimpin langsung oleh Dantem 032 Wirabaja Brigjen TNI Rayen Obersyl dengan diantarkan pihak keluarga serta kerabat almarhum. 

Atas jasanya dan pengabdian kepada negara, Almarhum diberikan kenaikan pangkat luar biasa satu tingkat dari Kopda menjadi Koptu. 

BACA JUGA:Dewas KPK: Firli Diminta Mundur

BACA JUGA:Tak Ada Desakan Gencatan Senjata Dalam Resolusi DK PBB


Istri tercinta memegang foto almarhum. FOTO : Hendri Dede Putra/JE--

Diketahui Kopda anumerta Hendrianto gugur terkena peluru di bagian wajah usai diserang kelompok kriminal bersenjata di Maybrat Papua Barat Daya, setelah melakukan pengamanan ibadah Natal di pos Satgas Yonif 133 Yudha Sakti Kampung Bousah Distrik Sifat Selatan Kabupaten Maybrat Papua Barat Daya ada Senin siang. 

Sebelumnya diketahui prajurit TNI asal Kerinci Kopda Hendrianto gugur setelah ditembak di pipi kanan kepala oleh Kelompok Separatis Bersenjata (KST) Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Pangkalan Bousha, Papua Barat Daya, pada Senin (25/12/2023). Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 14.00 di Jalan Kampung Bousha, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat.

Dalam serangan itu, dua prajurit TNI dari Yonif 133/YS Satgas Pamtas Pos Bousha diserang oleh KST OPM. Satu prajurit lagi, Pratu Frengky Gulo terluka di bagian perut sebelah kanan.

Kopda Hendrianto diketahui berasal dari Desa Koto Dian, Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi. Prajurit berumur 37 tahun ini dari satuan Yonif 133/Yudha Sakti (YS) Sumatera Barat yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) di Pos Bousha, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya. 

Brigjen Rayen Obersyl mengatakan, sebelum wafat terkena tembakan, Kopda Hendrianto dan personel lainnya baru pulang mengamankan ibadah natal di Distrik Aifat, lokasi mereka diserang. Hendrianto tewas karena terkena tembakan di pipi sebelah kanan.

Sebelumnya, Kapendam Kodam XVIII Kasuari, Kolonel Inf Syawaluddin Abuhasan, memastikan bahwa serangan tersebut terjadi, mengakibatkan korban jiwa dan korban luka. "Iya, benar, memang ada tembakan," kata Kapendam XVIII Kasuari,". (*)

Tag
Share