Kopda Hendrianto Gugur Diserang KKB, Akan Terima Kenaikan Pangkat

Komandan Korem (Danrem) 032/Wirabraja Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Rayen Obersyl memberikan keterangan pers di Padang, Selasa, (26/12/2023).--

PADANG, JAMBIEKSPRES.BACAKORAN.CO-Seorang prajurit TNI dari Batalyon Infanteri 133 Yudha Sakti Kopral Dua(Kopda) Hendrianto yang gugur dalam menjalankan tugas di Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat Daya akan mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) satu tingkat.

"Insya Allah akan kita ajukan kenaikan satu pangkat. Dalam kebiasaan kita, TNI atau pemerintah memberikan penghargaan kepada prajurit yang gugur di medan pertempuran dengan kenaikan pangkat satu tingkat," kata Komandan Korem (Danrem) 032/Wirabraja Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Rayen Obersyl di Padang, Selasa.

Kopda Hendrianto gugur pada Senin (25/12) sekitar pukul 14.00 WIT setelah diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua ketika menjalankan tugas negara. Selain Kopda Hendrianto, satu prajurit lainnya Prajurit Satu(Pratu) Frangky Gulo juga terkena tembakan di bagian perut, dan saat ini masih dalam perawatan intensif.

"Pratu Frangky Gulo ini menggunakan rompi antipeluru. Namun, proyektil tersebut pecah dan mengenai perut sebelah kanan," kata dia.

Brigjen Rayen mengatakan Kopda Hendrianto gugur sesaat turun dari kendaraan untuk melakukan pengecekan pos tempat ia bertugas. Luka tembak yang menyasar bagian kepala prajurit itu mengakibatkan kehilangan banyak darah sehingga tidak bisa diselamatkan.

BACA JUGA:Cukupi Kebutuhan Masyarakat Jambi

BACA JUGA:Beradaptasi dengan Kondisi Cuaca di Qatar

Rencananya jenazah prajurit tersebut diberangkatkan dari Tanah Papua pukul 12.45 WIT, dan tiba di Bandara Internasional Minangkabau sekitar pukul 19.00 WIB. Dari bandara selanjutnya Kopda Hendrianto terlebih dahulu disemayamkan di Korem 032/Wirabraja.

Danrem mengatakan para prajurit dari Batalyon Infanteri 133 Yudha Sakti telah bertugas sejak 24 Maret 2023. Beberapa tahun sebelumnya penduduk di Kabupaten Maybrat diketahui hampir kosong, karena warga setempat memilih eksodus imbas ulah KKB.

Namun, sejak kedatangan prajurit TNI sekitar 70 persen masyarakat yang tadinya eksodus telah kembali ke Kabupaten Maybrat. Personel TNI memiliki tugas utama menjaga keamanan dan keselamatan para warga sipil di Kabupaten Maybrat, kata dia.

Sementara itu, suasana duka menyelimuti rumah keluarga Kopda Hendrianto di Kota Sungai Penuh setelah berita gugurnya anggota TNI tersebut di Papua, dalam melaksanakan tugas di Yonif 113/YS PAMTAS POS BOUSHA.

Rumah duka yang berada di Desa Larik Kemahan, Koto Dumo, kecamatan Hamparan Rawang, kini telah menjadi tempat berkumpulnya keluarga dan karangan bunga sebagai ungkapan turut berduka cita dari berbagai pihak.

Dalam pantauan di lokasi, tenda duka telah terpasang, dan deretan karangan bunga turut berduka cita menyemarakkan jalan menuju rumah duka.

Informasi dari keluarga menyebutkan bahwa jenazah Kopda Hendrianto dijadwalkan tiba di Bandara Minang Kabau, Sumatera Barat, pukul 09.15 WIB.

Tag
Share