500 Ribu Meter Kubik Material Erupsi Marapi Berpotensi Terjang Warga

Penampakan erupsi Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar. FOTO: ANTARA/Muhammad Zulfikar--

PADANG, JAMBIEKSPRES.CO-Komandan Korem 032/Wirabraja Brigjen TNI Rayen Obersyl menyebutkan berdasarkan pemetaan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terdapat sekitar 500 ribu meter kubik tumpukan material vulkanik di sekitar puncak Gunung Marapi berpotensi menerjang warga.

"Informasi dari PVMBG yang bahaya itu adalah tumpukan material vulkanik. Sekarang sudah ada sekitar 500 ribu meter kubik," kata dia di Padang, Selasa.

Ia mengkhawatirkan jika terjadi banjir lahar hujan maka 500 ribu meter kubik material vulkanik tersebut dapat membahayakan masyarakat, terutama yang bermukim di sekitar aliran sungai yang airnya berhulu di Gunung Marapi.

Jika terjadi terjangan banjir lahar hujan, katanya, maka tumpukan material vulkanik setebal 500 ribu meter kubik tersebut dapat menjangkau hingga areal tujuh kilometer. Bahkan, apabila material sudah mencapai 1 juta meter kubik bisa menyasar 10 kilometer.

"Jadi, ini sangat rawan. Apalagi, masyarakat kita ini masih suka tinggal di sekitar daerah aliran sungai," ujarnya.

BACA JUGA:Mesir Peringatkan Israel Tak Duduki Koridor Philadelphia

BACA JUGA:Polri Raih Peringkat Lima Besar

Oleh sebab itu, ia meminta pemerintah daerah segera mengantisipasi potensi ancaman terjangan banjir lahar hujan yang sewaktu-waktu dapat terjadi.

"Untuk teknis, misalnya masyarakat kita ungsikan ini harus segera dipikirkan agar tidak ada korban," kata dia.

Alumnus Akademi Militer 1992 tersebut, mengatakan telah berkoordinasi dengan Gubernur Sumbar Mahyeldi terkait dengan pertimbangan kajian rencana tata ruang wilayah (RTRW), khususnya wilayah yang terdampak erupsi Gunung Marapi.

"Dari diskusi tersebut Gubernur Sumbar telah memerintahkan kepala dinas terkait untuk menindaklanjuti kajian mendalam mengenai RTRW," kata Rayen Obersyl yang pernah menjabat Kasrem 042/Garuda Putih periode 2020-2021 tersebut.

Selain itu, Rayen Obersyl berharap masyarakat yang tinggal di sekitar lereng Gunung Marapi untuk tetap menjauhi radius 4,5 kilometer dari puncak erupsi atau Kawah Verbeek.

"Alhamdulillah hingga saat ini yang kami ungsikan dari radius 4,5 kilometer hanya 46 Kepala Keluarga (KK), dan saya berharap pemerintah daerah berfikir untuk merelokasi warga atau paling tidak kita aman dari radius 4,5 kilometer," katanya di Padang, Sumatera Barat, Selasa.

Ia menyebutkan 46 KK tersebut berasal dari Kabupaten Agam dan memilih mengungsi ke rumah-rumah keluarga, bukan ke tenda atau lokasi yang disiapkan pemerintah daerah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan