Siswi SMK Jadi Korban Pelecehan Oknum Guru
Wakapolres Prabumulih Kompol Hendri saat merilis tersangka pelaku pelecehan seksual yang viral dan bikin heboh di Prabumulih. Tersangka Wiwin, baru seminggu mengajar di SMK Negeri tersebut. --
PRABUMULIH- Viralnya di media sosial (medsos) siswi SMK diduga jadi korban pelecehan oleh oknum gurunya, cepat ditindaklanjuti polisi. Satreskrim Polres Lahat menangkap guru bernama Wiwin (25), usai menerima laporan polisi orang tua korban S (16).
Ternyata, tersangka Wiwin baru seminggu mengajar di salah satu SMK Negeri Kota Prabumulih tersebut. Berstatus sebagai guru Tenaga Kerja Sukarela (TKS). Tindak pelecehan seksual itu terjadi di luar lingkungan sekolah, Senin siang, 15 Januari 2024.
Versi tersangka Wiwin, siang itu sekitar pukul 12.00 WIB dia sedang duduk di areal parkir sepeda motor sekolah. Datang korban hendak pulang, minta bantu keluarkan sepeda motornya yang terhalang motor lain.
"Setelah aku bantu keluarkan motor, kutanya mau ke mana. Dia jawab mau pulang dan kubilang barengan saja, korban pun setuju," sebut guru yang mengajar TSM (Teknik Sepeda Motor) itu.
Keduanya kemudian beriringan mengendarai sepeda motor masing-masing, dari sekolah ke arah arah Prabujaya. Di sana mereka sempat mampir makan mi ayam. “Makan mi ayam sambil cerita-cerita. Setelah itu berjalan-jalan ke arah Sukajadi, motornya dititip di tempat mi ayam," akunya.
Tersangka Wiwin membonceng korban, dalam perjalanan mereka mampir lagi ke Indomaret daerah Sukajadi. Tersangka mengganti baju dan membeli 2 botol minuman, untuknya dan korban. Berjalan lagi, kemudian berhenti di Jl Kerinci.
"Mau ke mana, waktu kutanya. Terserah katanya. Terus aku pegang jerawat di dagunya, itulah tidak sengaja siku (tangannya) mengenai payudaranya," dalih tersangka Wiwin, warga Kelurahan Karang Jaya, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih.
Korban sempat protes, sehingga mereka kembali lagi ke tempat mi ayam. Korban mengambil sepeda motornya, lalu masing-masing pulang ke rumah. “Tujuan saya ajaknya jalan-jalan karena senang dengannya. Ingin pedekate (pendekatan),” aku sang guru.
Hanya saja, pengakuan tersangka Wiwin di hadapan polisi dan awak media itu, agak berbeda dengan penjelasan Wakapolres Prabumulih Kompol Hendri. “Kasus ini diketahui, setelah korban cerita pada kakak perempuannya,” ungkap Hendri, didampingi Kasat Reskrim AKP Herli Setiawan, dalam konferensi pers di Mapolres Prabumulih, Rabu (24/1).
Cerita korban kepada kakak perempuannya, Senin (15/1), sekitar pukul 12.00 WIB korban bertemu tersangka di parkiran sekolahnya, salah satu SMK Negeri di Prabumulih. "Korban meminta tolong kepada tersangka untuk mengeluarkan sepeda motornya yang terhalang kendaraan lain,” kata Hendri.
Setelah itu, tersangka memaksa korban untuk ikut dengannya. Mereka beriringan sepeda motor masing-masing, ke tempat mi ayam kawasan Prabujaya. “Saat sedang makan, tersangka mengambil kunci motor korban. Korban memintanya, tapi ditahan tersangka,” beber Hendri.
Tersangka kemudian menitipkan sepeda motor korban, ke penjual mi ayam. Dia membonceng korban, berkeliling di seputaran daerah Prabujaya sampai Sukajadi. Tersangka juga sempat berhenti di Indomaret daerah Sukajadi, untuk membeli minuman.
Lalu berjalan mengitari kawasan tersebut sekitar 30 menit, baru menghentikan motornya di Jl Kerinci, Kelurahan Prabujaya. Kondisi jalan itu sepi. “Dari keterangan korban, tersangka merayu korban untuk ke kontrakan tersangka. Tapi korban tidak mau,” ulas Hendri.
Hanya saja, pengakuan tersangka Wiwin di hadapan polisi dan awak media itu, agak berbeda dengan penjelasan Wakapolres Prabumulih Kompol Hendri. “Kasus ini diketahui, setelah korban cerita pada kakak perempuannya,” ungkap Hendri, didampingi Kasat Reskrim AKP Herli Setiawan, dalam konferensi pers di Mapolres Prabumulih, Rabu (24/1).