Hasil Hitung Cepat, Pilpres 2024 Satu Putaran
--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Gibran unggul dari dua pasangan calon Anies-Muhaimin dan Ganjar Mahfud, berdasarkan hasil quick count (penghitungan cepat)
Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024, kemarin (14/2).
Berdasarkan data dari lembaga Poltracking, sampai pukul 20.20 Wib, dengan jumlah suara masuk 90,70 persen, Prabowo-Gibran berhasil meraih suara 59,24 persen, Anies-Muhaimin 24,37 persen dan Ganjar Mahfud 16,39 persen.
Sementara itu data hitung cepat LSI Denny JA, dengan jumlah suara masuk 96,50 persen, Prabowo-Gibran berhasil meraup 58,15 persen, Anies-Muhaimin 25,23 persen dan Ganjar Mahfud 16,62 persen.
Hampir sama, hasil Charta Politika juga menempatkan Prabowo-Gibran meraup 57,80 persen, Anies-Muhaimin 25,80 persen dan Ganjar Mahfud 16,38 persen, dengan persentase suara masuk 90,75 persen.
Jika melihat hasil hitung cepat ini, maka untuk.
"Ketika data masuk sudah di angka 80—85 persen ke atas, kecil kemungkinan ada perubahan signifikan di posisi masing-masing," kata peneliti Populi Center Dimas Ramadhan secara virtual dalam kegiatan Live Antara Pemilu 2024 di Jakarta, Rabu.
Hal itu, kata dia, terutama untuk menyimpulkan apakah pasangan Prabowo-Gibran memenangi pemilu, keluar sebagai pemenang, dan pemilu akan berjalan dalam satu putaran.
"Hemat kami, angka di 80 ke atas sudah bisa disimpulkan," katanya.
Secara pribadi, lanjut dia, hasil pemilu berdasarkan penghitungan cepat tidak terlalu mengejutkan. Berdasarkan hasil survei yang dirilis pada hari Rabu (7/2) oleh Populi Center, tingkat keterpilihan pasangan calon nomor urut 2 mencapai 52,5 persen, paslon nomor urut 1 sebesar 22,1 persen, dan paslon nomor urut 3 sebanyak 16,9 persen.
Dimas menduga undecided voters (pemilih yang belum menentukan pilihan) pada akhirnya memutuskan untuk memilih pasangan Prabowo-Gibran sehingga angka capaian dalam penghitungan cepat sebanyak 59 persen.
Di sisi lain, pihaknya masih menunggu semaksimal mungkin data yang masuk agar lebih percaya diri dalam menyimpulkan temuan dari hasil penghitungan cepat.
Ketika nanti secara psikologis angka persentase data yang masuk sudah cukup, menurut dia, biasanya hasil kesimpulan hitung cepat oleh lembaga survei jika itu dilakukan dengan benar, dengan tahap prosedur, terutama soal sebaran dan pengacakan pemilihan sampel, harusnya itu tidak akan berbeda jauh dengan real count oleh KPU yang itu adalah satu-satunya dasar dari hasil pemilu.
Apabila nanti tidak terlalu banyak gangguan saat penghitungan suara, mulai dari tingkat tempat pemungutan suara (TPS), desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, hingga dikumpulkan secara keseluruhan oleh KPU untuk dijadikan hasil resmi (real count), selisih angka yang tercatat dengan Populi Center tidak akan jauh berbeda.